cegah stunting – Dinas Kesehatan Kota Bandung https://dinkes.pafikabbandungbarat.id Mewujudkan Bandung kota sehat yang mandiri dan berkeadilan Mon, 15 Sep 2025 01:08:06 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.7.1 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/wp-content/uploads/2020/07/cropped-LOGO-KOTA-BANDUNG-32x32.png cegah stunting – Dinas Kesehatan Kota Bandung https://dinkes.pafikabbandungbarat.id 32 32 “Gerakan Bersama Cegah Stunting : Anak Sehat dan Cerdas” https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/gerakan-bersama-cegah-stunting-anak-sehat-dan-cerdas/ Fri, 12 Sep 2025 09:03:27 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=4918 Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Sony Adam, membuka kegiatan Gerakan Cegah Stunting yang digelar di Lapangan Serbaguna Komplek Megabrata RW.11 Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung. Jum’at (12/09/2025)

Tujuan kegiatan ini, merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Bandung dalam memperkuat edukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting sejak dini. Gerakan ini melibatkan masyarakat setempat, khususnya para kader kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam mendampingi keluarga di lingkungannya.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung menegaskan bahwa stunting adalah isu serius yang harus dicegah bersama. “Pencegahan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat. Melalui gerakan ini, kami ingin mengajak semua pihak untuk lebih peduli terhadap kesehatan ibu dan anak.”  ujar Sony Adam.

Edukasi dengan Pendekatan ABCDE

Sebagai bagian dari rangkaian acara, para ibu kader dibekali pedoman praktis pencegahan stunting melalui pendekatan ABCDE, yang terdiri dari : (A) Aktif Minum Tablet Tambah Darah bagi remaja putri dan ibu hamil untuk mencegah anemia. (B) Bumil Teratur Periksa Kehamilan, minimal enam kali selama masa kehamilan. (C) Cukup Konsumsi Protein Hewani sebagai sumber gizi penting bagi tumbuh kembang anak. (D) Datang ke Posyandu Setiap Bulan untuk pemantauan kesehatan ibu dan anak. (E) Eksklusif ASI Selama 6 Bulan untuk memberikan kekebalan alami dan gizi optimal bagi bayi. Melalui pendekatan ini diharapkan dapat menjadi panduan sederhana namun efektif bagi masyarakat dalam menjaga kesehatan ibu dan anak, sekaligus menekan angka stunting di Kota Bandung.

Dalam kesempatan tersebut, Dinas Kesehatan Kota Bandung juga menekankan peran strategis kader kesehatan sebagai garda terdepan dalam mendampingi masyarakat. Para kader tidak hanya bertugas memberikan informasi, tetapi juga menjadi penggerak perubahan perilaku sehat di lingkungan keluarga, menekankan peran strategis kader kesehatan sebagai garda terdepan dalam mendampingi masyarakat. Para kader tidak hanya bertugas memberikan informasi, tetapi juga menjadi penggerak perubahan perilaku sehat di lingkungan keluarga.

Seorang kader kesehatan RW.11, Ibu Ratna, mengungkapkan rasa antusiasnya mengikuti kegiatan ini. “Materi yang disampaikan sangat bermanfaat, terutama pedoman ABCDE yang mudah dipahami. Kami jadi lebih percaya diri untuk memberikan edukasi kepada warga di lingkungan masing-masing,” ucapnya.

Melalui Gerakan Cegah Stunting ini, Dinas Kesehatan Kota Bandung berharap angka stunting di Kota Bandung terus menurun secara signifikan. Saat ini, upaya pencegahan stunting tidak hanya dilakukan melalui layanan kesehatan, tetapi juga dengan memperkuat kolaborasi lintas sektor, mulai dari perangkat kewilayahan, organisasi masyarakat, lembaga pendidikan, hingga keluarga. “Dengan gerakan ini, kami ingin menanamkan kesadaran bahwa cegah stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab kita bersama. Mari kita wujudkan anak-anak Bandung yang sehat, dan cerdas.

( Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung )

]]>
Cegah Stunting, Wujudkan Anak Bandung Sehat dan Cerdas https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/cegah-stunting-wujudkan-anak-bandung-sehat-dan-cerdas/ Mon, 08 Sep 2025 08:51:31 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=4819 Dinas Kesehatan Kota Bandung mengadakan pencegahan stunting sebagai fokus utama dalam pengembangan kesehatan. Melalui berbagai program ini Sony Adam menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak, Dinas Kesehatan berupaya untuk melahirkan generasi yang sehat, cerdas, dan kompetitif. Acara di selenggarakan di Aula Kantor Kelurahan Gegerkalong, senin (21/07/2025).

Program Stunting masih menjadi tantangan besar dalam pengembangan kesehatan di Indonesia, terutama di Kota Bandung. Dinas Kesehatan Kota Bandung menyadari pentingnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk masa depan. Itulah mengapa pencegahan stunting menjadi bagian utama dari program kesehatan mereka. Kota Bandung berupaya membangun generasi yang sehat, cerdas, dan kompetitif melalui kolaborasi antar sektor, pendidikan masyarakat, dan peningkatan layanan kesehatan.

Berbagai langkah konkret telah dilakukan, mulai dari peningkatan cakupan imunisasi, pemberian makanan tambahan bergizi, edukasi pola asuh sehat, hingga pemantauan tumbuh kembang balita di posyandu. Selain itu, Dinas Kesehatan juga menggandeng kader kesehatan, organisasi masyarakat, serta lembaga pendidikan dalam menguatkan gerakan bersama cegah stunting.

Langkah Nyata Cegah Stunting

Dinas Kesehatan Kota Bandung telah melakukan berbagai upaya konkret, antara lain:

  • Pemantauan tumbuh kembang anak secara rutin di posyandu, puskesmas, dan fasilitas kesehatan.
  • Pemberian edukasi gizi seimbang kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan keluarga balita.
  • Program pemberian makanan tambahan (PMT) bergizi untuk anak balita yang berisiko stunting.
  • Peningkatan cakupan imunisasi dasar lengkap untuk memperkuat daya tahan tubuh anak.
  • Kampanye pola asuh dan pola makan sehat, termasuk penguatan gerakan Isi Piringku di masyarakat.
  • Kolaborasi lintas sektor, seperti dengan PKK, kader kesehatan, lembaga pendidikan, serta organisasi masyarakat untuk memperluas jangkauan informasi dan layanan.

“Mencegah stunting merupakan investasi jangka panjang. Anak-anak yang sehat dan cerdas akan menjadi kunci bagi pembangunan nasional. Mari kita bersatu untuk menciptakan Kota Bandung yang bebas stunting demi masa depan yang lebih cerah”. kata Sony Adam

Selain dukungan pemerintah, keluarga memainkan peran penting dalam mencegah stunting. Pengasuhan yang baik, menyusui eksklusif, gizi seimbang, dan kebiasaan hidup bersih dan sehat merupakan faktor utama yang perlu diperhatikan. Kita tidak dapat hanya mengandalkan pemerintah atau tenaga kesehatan. Orang tua adalah garis pertahanan pertama dalam memastikan anak-anak mendapatkan gizi yang tepat dan stimulasi yang benar untuk pertumbuhan dan perkembangan. Oleh karena itu, kami terus meningkatkan pendidikan dan kesadaran masyarakat.

Harapan Dinas Kesehatan Kota Bandung

Dengan berbagai program yang telah diterapkan, tingkat stunting di Kota Bandung diperkirakan akan terus menurun setiap tahunnya. Dinas Kesehatan Kota Bandung juga menekankan bahwa peningkatan kesadaran sangat penting. Mencegah stunting membantu mempersiapkan generasi mendatang yang sehat secara fisik dan mental.

( Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung )

]]>
Gerakan Posyandu Aktif : Strategi Dinas Kesehatan Kota Bandung dalam Merevitalisasi Pelayanan Kesehatan https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/gerakan-posyandu-aktif-strategi-dinas-kesehatan-kota-bandung-dalam-merevitalisasi-pelayanan-kesehatan/ Wed, 27 Aug 2025 00:45:32 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=4620 Dinas Kesehatan Kota Bandung telah mencetuskan sebuah inovasi strategis yang bertujuan untuk merevitalisasi peran Posyandu, yaitu dengan meluncurkan program Gerakan Posyandu Aktif sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan di tingkat komunitas, khususnya dalam pencegahan stunting dan peningkatan kesehatan ibu dan anak. Dengan membuka acara Gerakan Posyandu Aktif di Kampus 2 STIKES Dharma Husada, Kamis (21/08/2025).


Gerakan Posyandu Aktif ini merupakan upaya untuk mengoptimalkan peran Posyandu sebagai pusat pelayanan kesehatan dasar di masyarakat, terutama untuk ibu hamil, bayi, dan balita. Inisiatif ini bukan hanya sekadar program, melainkan sebuah komitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak di tingkat komunitas, memastikan setiap Posyandu beroperasi secara optimal dan efektif.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Sony Adam dengan adanya acara ini dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan layanan Posyandu, serta meningkatkan kualitas dan keberlangsungan kegiatan Posyandu. 

“Program ini tidak hanya berfokus pada pencegahan penyakit, tetapi juga mempromosikan gaya hidup sehat dan sanitasi yang baik. Sehingga kegiatan posyandu ini aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat termasuk pencegahan Stunting”, kata Sony.

Ia menegaskan melalui Gerakan Posyandu Aktif, diharapkan partisipasi masyarakat di Posyandu akan meningkat, data kesehatan lebih terorganisir, dan upaya pencegahan stunting menjadi lebih efektif. Gerakan ini juga bertujuan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat pada peran Posyandu sebagai pusat informasi dan layanan kesehatan yang mudah dijangkau.

Ke depannya, Dinas Kesehatan Kota Bandung berharap Gerakan Posyandu Aktif dapat menjadi model percontohan bagi daerah lain. Dengan dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat, Posyandu tidak hanya akan menjadi tempat penimbangan rutin, melainkan sebuah pusat kesehatan komunitas yang berdaya, tangguh, dan berkelanjutan, demi menciptakan generasi yang lebih sehat dan sejahtera.

(Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung)

]]>
Kota Bandung Capai ODF 100% Dinkes Genjot Capai 5 Pilar STBM https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/kota-bandung-capai-odf-100-dinkes-genjot-capai-5-pilar-stbm/ Thu, 02 Mar 2023 07:43:55 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=3970 Setelah selesai melakukan verifikasi Open Defecation Free (ODF) pada 151 Kelurahan di Kota Bandung pada Februari 2023 lalu, Dinas Kesehatan Kota Bandung terus menggenjot pelaksanaan ODF dan lima pilar Santiasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) melalui petugas Sanitarian di 80 Puskesmas se-Kota Bandung. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian pada Pertemuan Monev Stop Buang Air Besar Sembarangan Menuju Sanitasi Aman, Kamis (02/03/2023) di Aula lantai 6 RSUD Bandung Kiwari.

“Kita tidak boleh berhenti bekerja untuk terus mempertahankan status ODF dengan melakukan verifikasi berkala setiap 2 tahun sekali. Jika ditemukan KK yang berubah perilaku, segera diintervensi. Sekarang sudah banyak inovasi untuk menuntaskannya, mulai dari model septic tank untuk rumah yang dekat aliran sungai, perkampungan padat penduduk, serta cara penyedotan tinja,” jelas Anhar.

Ia menjelaskan bahwa ODF tidak akan tercapai jika tidak ada komitmen dari pimpinan daerah. Menurutnya, keberanian pimpinan daerah untuk mendeklarasikan Kota Bandung ODF 100% ini memberikan dampak yang sangat besar di masyarakat sebab kini ODF menjadi persoalan yang dituntaskan bersama dengan aparat kewilayahan dan masyarakat, tidak lagi hanya tenaga sanitarian.

ODF adalah poin kesatu dari lima pilar STBM yang harus dicapai Kota Bandung untuk menjamin sanitasi yang aman bagi masyarakat. Lima pilar STBM tersebut terdiri atas:

1. Stop Buang Air Besar Sembarangan;

2. Cuci Tangan Pakai Sabun;

3. Pengolahan Air Minum dan Makanan dengan Benar;

4. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga;

5. Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga agar Tidak Mencemari Lingkungan.

Sampai saat ini, Kota Bandung hanya memiliki satu kelurahan yang berhasil menyelenggarakan 5 pilar STBM di wilayahnya, yaitu Kelurahan Antapani Tengah.

“Saya menantang para sanitarian Puskesmas untuk mendorong wilayah kerjanya mencapai terselenggaranya 4 pilar STBM lainnya,” tambah Anhar.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Bandung, Theressia Widuri menjelaskan bahwa ODF adalah program prioritas Kota Bandung selain stunting. Meski telah dilakukan verifikasi ODF oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat pada 6-7 Februari 2023, upaya peningkatan akses sanitasi terus dilakukan menuju sanitasi yang aman.

“Ini tugas kita untuk melakukan edukasi kepada masyarakat agar terbebas dari perilaku BABS,” katanya.

Ia pun menegaskan dirinya akan melanjutkan terselenggaranya program 5 pilar STBM selain ODF di Kota Bandung.

(Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung)

]]>
Angka Stunting di Kota Bandung Turun 1,34% https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/angka-stunting-di-kota-bandung-turun-134/ Fri, 26 Nov 2021 12:00:14 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=3368 Angka stunting di Kota Bandung tahun 2021 turun sebanyak 1,34% dibanding tahun sebelumnya berdasarkan aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) pada bulan penimbangan balita Agustus 2021. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara pada kegiatan Aksi 7 Konvergensi Cegah Stunting: Pengukuran dan Publikasi Data Stunting Kota Bandung Tahun 2021, Jumat (26/11/2021) di Hotel Prime Park.

Sebelumnya pada tahun 2020, Kota Bandung mengalami peningkatan angka stunting sebanyak 2,40% dibandingkan tahun 2019 dengan 9.567 balita yang teridentifikasi mengalami stunting. Di tahun 2021 ini turun menjadi 7.568 balita. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis dalam jangka waktu yang lama.

Ahyani menyebutkan penurunan stunting tersebut tercapai atas kerja sama dan intervensi berbagai macam pihak, baik dari aspek kesehatan maupun nonkesehatan. Lebih lanjut, ia menjelaskan dalam kondisi pandemi Covid-19 kegiatan pengukuran status gizi pada balita untuk mendeteksi risiko terjadinya stunting melalui Posyandu dihentikan sementara, sehingga menghambat proses pengumpulan data. Meski demikian, isu stunting merupakan isu prioritas yang harus dituntaskan. Oleh sebab itu, ia mengapresiasi inovasi dan komitmen yang dilakukan aparat kewilayahan dalam menyukseskan target pengumpulan pengukuran data.

“Saya berterima kasih kepada petugas di lapangan baik dari Puskesmas maupun kewilayahan yang tetap melakukan pengukuran melalui kelompok-kelompok kecil di wilayahnya masing-masing,” tambahnya.

Tujuan pengukuran ini adalah untuk mengetahui status gizi pada balita sehingga bisa dipantau, menetapkan penanganan yang tepat sejak dini, serta melakukan pengembangan program yang sesuai untuk peningkatan kesadaran dan partisipasi keluarga, pengasuh, dan masyarakat untuk menjaga pertumbuhan anak balita yang normal, misalnya dengan melakukan intervensi pada aspek pola asuh, asupan gizi, atau akses sanitasi. Hal ini memerlukan peran masyarakat sekitar bukan hanya orang tua balita tersebut.

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menegaskan bahwa meskipun terjadi penurunan angka stunting tidak lantas menjadikan Kota Bandung terbebas dari permasalahan stunting. Ia mengajak seluruh perangkat daerah agar terus aktif dalam upaya pencegahan stunting sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

“Saya juga meminta camat dan lurah untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan memanfaatkan potensi yang ada, serta menjadikan isu stunting dan ODF sebagai prioritas di wilayahnya masing-masing, sehingga kita bisa menuntaskan permasalahan stunting di Kota Bandung,” jelasnya.

Dalam rangka mencapai Zero New Stunting (nol kejadian baru stunting) Kota Bandung menerapkan 8 Aksi Konvergensi Cegah Stunting yang terdiri atas kolaborasi berbagai pihak.

Aksi 1: Analisis situasi

Aksi 2: Rencana kegiatan

Aksi 3: Rembuk stunting

Aksi 4: Peraturan bupati/wali kota tentang peran daerah

Aksi 5: Pembinaan Kader Pembangunan Manusia (KPM)

Aksi 6: Sistem manajemen data

Aksi 7: Pengukuran dan publikasi stunting

Aksi 8: Reviu stunting tahunan

(Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung)

]]>
Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Sayembara Lomba Video “Peduli Cegah Stunting” https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/pengumuman-hasil-seleksi-administrasi-sayembara-lomba-video-peduli-cegah-stunting/ Mon, 04 Oct 2021 10:27:08 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=3314 Selamat kepada peserta yang sudah lolos seleksi administrasi Sayembara Lomba Video “Peduli Cegah Stunting” dari Dinas Kesehatan Kota Bandung!

Terima kasih juga atas antusiasme 89 wargi yang telah ikut berpartisipasi mengirimkan karyanya pada sayembara ini. Ayo tetap semangat dan tetap berkarya!

Tim juri selanjutnya akan menilai karya yang telah lolos seleksi administrasi. Tunggu pengumuman hasilnya di media sosial dan website kami tanggal 7 Oktober 2021, ya!

Salam sehat!

]]>
Sayembara Lomba Video “Peduli Cegah Stunting” https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/sayembara-video-2021/ Mon, 23 Aug 2021 09:23:02 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=2886 PENGUMUMAN SAYEMBARA LOMBA VIDEO (PROMOSI KESEHATAN) DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG TAHUN 2021

Dinas Kesehatan Kota Bandung yang beralamat di Jalan Supratman No.73 menyelenggarakan “Sayembara Lomba Video (Promosi Kesehatan)” dengan Tema: Peduli Cegah Stunting. Sayembara ini untuk seluruh warga Negara Indonesia dan terbuka untuk umum dimana peserta diharapkan dapat menggambarkan pemahaman mengenai pencegahan Stunting di masyarakat, dengan hadiah total senilai Rp. 37.000.000,-.

Target Peserta

Seluruh Warga Negara Indonesia dan terbuka untuk umum dimana peserta diharapkan dapat menggambarkan pemahaman mengenai pencegahan stunting di masyarakat.

Sub Tema
  • Cukup Gizi, Cegah Stunting
  • Perbaiki Sanitasi, Cegah Stunting
  • Tidak Merokok, Cegah Stunting
Timeline
Tahap KegiatanTanggal Kegiatan
Pengumuman30 Agustus – 7 September 2021
Pendaftaran dan Unduh DokumenPaling lambat 30 September 2021
Submit / Pengiriman VideoPaling lambat 30 September 2021
Pengumuman Pemenang7 Oktober 2021

Formulir Pendaftaran Peserta, Pakta Integritas, Surat Pernyataan Tanggung jawab Atas Video, Lembar Informasi Video Peserta, Dokumen Sayembara yang meliputi: Ketentuan Umum, Ketentuan Lomba, Pembatalan/Diskualifikasi Pemenang dapat diunduh pada link berikut:

]]>