covid-19 – Dinas Kesehatan Kota Bandung https://dinkes.pafikabbandungbarat.id Mewujudkan Bandung kota sehat yang mandiri dan berkeadilan Wed, 18 Jan 2023 02:43:46 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.7.1 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/wp-content/uploads/2020/07/cropped-LOGO-KOTA-BANDUNG-32x32.png covid-19 – Dinas Kesehatan Kota Bandung https://dinkes.pafikabbandungbarat.id 32 32 5 ASN Dinas Kesehatan Kota Bandung Ikut Lomba ASN Berprestasi Tingkat Kota Bandung https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/5-asn-dinas-kesehatan-kota-bandung-ikut-lomba-asn-berprestasi-tingkat-kota-bandung/ Wed, 03 Nov 2021 09:09:18 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=3351 Sebanyak 5 ASN Dinas Kesehatan Kota Bandung mengikuti Seleksi ASN Berprestasi yang diselenggarakan oleh BKPSDM Kota Bandung, Rabu-Kamis (3-4/11/2021). Sebanyak 3 ASN mengikuti kategori Inovatif, 1 ASN masuk kategori Inspiratif, dan 1 ASN lainnya masuk dalam kategori Future Leader.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa (P2PTM Keswa), Intan Annisa Fatmawaty dan JFT Apoteker Muda, Yudhiza Ghaztela telah mengikuti penilaian ASN Berprestasi kategori Inovatif pada sesi pertama, Rabu (03/11/2021) dan bersaing dengan 13 ASN dari institusi lainnya.

Inovasi yang dipresentasikan oleh Intan adalah CANDRA KARA (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa secara Komprehensif, Kolaboratif, dan Terintegrasi) yang di dalamnya terdiri atas 6 program inovasi, yaitu:

1. RASA PANDU (Rabu & Sabtu Pelayanan Terpadu PTM)

2. GERENTES HATE (Gerakan Mengendalikan Hipertensi Melalui Kampanye “Hayu Tensi”)

3. MADU MANIS (Masyarakat Peduli Kencing Manis)

4. PESAT (Pelayanan Asma Terpadu Kota Bandung)

5. SRIKANDI (Skrining Temukan Diabetes)

6. PESAWAT TERBANG (Pelayanan Kesehatan Jiwa Masyarakat yang Terpadu dan Berkesinambungan)

Sedangkan Yudhiza mempresentasikan 3 inovasi terkait pengelolaan vaksin Covid-19, yaitu:

1. TAHU ISI (Pemantauan Suhu dari Penerimaan sampai Distribusi)

2. SEPEDA (Sistem Pengendalian Kedaluwarsa)

3. PIN (Papan Informasi Vaksin)

Seluruh inovasi tersebut telah diaplikasikan dan mendapatkan hasil signifikan terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan mutu vaksin Covid-19 di Kota Bandung. Salah satunya, inovasi PESAWAT TERBANG yang telah mendorong lintas sektor dan masyarakat menjadi lebih peduli pada penanganan masalah kesehatan jiwa masyarakat. Inovasi ini juga mendorong Pemberdayaan masyarakat melalui pembentukan Kelurahan Siaga Sehat Jiwa, Poskeswa, dan lahirnya ranger/ kader kesehatan jiwa di kelurahan-kelurahan Kota Bandung.

Selain itu, inovasi TAHU ISI dan SEPEDA yang dipresentasikan Yudhiza terbukti menjadikan Kota Bandung sebagai salah satu kota dengan mutu vaksin Covid-19 terbaik dengan indeks vaksin rusak di gudang Dinas Kesehatan 0% dan indeks kedaluwarsa 0% berdasarkan hasil evaluasi Dinkes Provinsi Jawa Barat pada tanggal 30 Oktober 2021. Selain itu, inovasi ini mendorong efisiensi dalam pengelolaan vaksin Covid-19 menjadi lebih mudah dan cepat tanpa mengurangi mutu vaksin sehingga memberikan efek yang maksimal kepada penerima vaksin.

Selain Intan dan Yudhiza, adapula Penyuluh Kesehatan Masyarakat Madya UPT Puskesmas Ibrahim Adjie, Tati Hartati yang mengikuti seleksi ASN Berprestasi kategori Inovatif yang akan mengikuti penilaian pada sesi kedua. Adapun seleksi penilaian ketegori ASN Inspiratif diikuti oleh Sanitarian Penyelia UPT Puskesmas Arcamanik, Siti Nasronah sedangkan kategori Future Leader diikuti oleh Kepala UPT Puskesmas Ibrahim Adjie, Adnan Affandi Sofyan.

(Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung)

]]>
Dinkes Dorong Puskesmas Tetap Prima dalam Memberikan Pelayanan Selama Pandemi Covid-19 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/dinkes-dorong-puskesmas-tetap-prima-dalam-memberikan-pelayanan-selama-pandemi-covid-19/ Mon, 25 Oct 2021 09:00:09 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=3346 Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mendorong Puskesmas agar tetap melayani pasien secara prima selama pandemi Covid-19. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Yorisa Sativa dalam membuka acara Workshop Tata Kelola Mutu bagi Puskesmas di Prime Park Hotel, Senin (25/10/2021).

“Peranan Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan (faskes) primer adalah sebagai gate keeper atau ujung tombak dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di tingkat dasar, juga melakukan penapisan rujukan serta menurunkan morbiditas, mortalitas, dan kecacatan, sehingga mutu pelayanan di Puskesmas harus terakreditasi sesuai dengan standar yang ditetapkan,” jelasnya.

Yorisa menyebutkan meski dalam kondisi pandemi, Puskesmas tetap harus meningkatkan pelayanannya agar masyarakat dapat terlayani dengan baik sehingga dapat memberikan kepuasan.

Dari hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) terhadap pelayanan di Puskesmas di Kota Bandung pada semester 1 tahun 2021 meraih nilai 83.46% dari nilai standar nasional minimal 76,61%. Nilai tersebut dipengaruhi oleh 9 indikator yang diatur dalam Permenpan RB nomor 14 tahun 2017 tentang Survey Kepuasan Masyarakat untuk Pelayan Publik.

“Kita perlu mendiskusikan lebih lanjut agar nilai tersebut bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan di semester selanjutnya melalui workshop ini bersama narasumber yang ditunjuk oleh Kemenkes RI,” tambahnya.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Nina Susana Dewi menyebutkan setidaknya ada empat isu utama terkait mutu pelayanan di faskes, terutama di Puskesmas yang perlu diperhatikan, di antaranya isu mengenai keselamatan pasien, keselamatan pegawai faskes, keselamatan alat kesehatan, dan keselamatan lingkungan.

Tingginya kasus covid-19 beberapa waktu lalu menyebabkan beberapa program terkait Standar Pelayanan Minimal di Puskesmas tersendat. Dampaknya, mutu pelayanan di Puskesmas menurun. Oleh sebab itu, Kemenkes RI, Dinkes Provinsi dan Dinkes di tingkat Kabupaten/Kota berperan penting untuk menjamin mutu pelayanan faskes.

Workshop ini perlu dilakukan tidak hanya dalam rangka akreditasi, tapi juga sebagai upaya dalam melindungi keselamatan pasien dan keselamatan bersama,” jelasnya.

Lebih lanjut, meski mutu pelayanan memiliki peranan penting dalam menjaga keselamatan pasien di faskes, peningkatan mutu pelayanan faskes masih mengahadapi beberapa kendala, seperti kualitas mutu faskes yang belum merata, ketersediaan dan kepatuhan petugas faskes terkait isu keselamatan pasien belum optimal, budaya mutu di faskes dan program belum berkesinambungan (belum terakreditasi), serta anggaran untuk program mutu pelayanan faskes belum mencukupi, sehingga pengembangan mutu pelayanan faskes belum optimal.

“Kendala-kendala ini bisa diperbaiki jika semua pihak saling membantu. Apalagi di masa pandemi ini Puskesmas banyak mengerjakan hal-hal di luar kewajiban tugasnya. Maka, perlu ada upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan melalui inovasi dan pemanfaatan teknologi,” tambahnya.

(Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung)

]]>
Dinkes Galang Komitmen RS dalam Memberikan Pelaporan Sistem Informasi Kesehatan di RS https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/dinkes-galang-komitmen-rs-dalam-memberikan-pelaporan-sistem-informasi-kesehatan-di-rs/ Thu, 02 Sep 2021 02:49:12 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=2992 Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menggalang komitmen 37 rumah sakit se-Kota Bandung agar dapat menyediakan data yang berkaitan dengan covid-19 melalui Sistem Informasi dan Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinkes Kota Bandung, Ahyani Raksanagara kepada para direktur rumah sakit se-Kota Bandung dalam kegiatan Sosialisasi Penguatan Sistem Informasi dan Manajemen Rumah Sakit di Kota Bandung, Rabu (01/09/2021).

“Belajar dari pengalaman yang lalu ketika tingkat infeksi covid-19 meningkat, kita kesulitan mencari tahu RS mana saja yang masih memiliki ruang perawatan karena data yang berada di sistem belum diperbarui. Hal ini bisa berdampak pada keselamatan masyarakat,” papar Ahyani.

Lebih lanjut, Ahyani menjelaskan saat ini setidaknya ada 5 sistem informasi pelayanan kesehatan yang dijalankan oleh RS, di antaranya Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE), Sistem Informasi Rawat Inap (SIRANAP), SPGDT 119, TELEMEDICINE, dan ASPAK. Namun, sistem tersebut masih belum optimal karena kendala sarana serta tingkat respon dan kepatuhan petugas RS dalam mengisi data di sistem tersebut yang masih rendah. Hal ini menjadi dasar bagi Dinkes Kota Bandung mendorong komitmen RS agar dapat menyediakan sarana dan SDM petugas yang mumpuni dalam pemutakhiran informasi dalam sistem yang dijalankan.

“Kita berharap dengan pertemuan ini, sistem informasi rumah sakit jadi lebih baik lagi sehingga dapat melayani masyarakat dengan lebih baik,” kata Ahyani.

Hal serupa juga dikemukakan Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna yang turut membuka kegiatan sosialisasi. Ema menekankan agar di era keterbukaan informasi seperti saat ini, informasi mengenai pelayanan kesehatan pasien covid-19 seperti jumlah ketersediaan kamar perawatan, ICU, stok oksigen, dan sebagainya sudah bisa menjadi hak masyarakat. Oleh sebab itu, informasi tersebut harus bisa diakses dengan mudah.

Ema menjelaskan di saat informasi tidak tepat disampaikan dan tidak tepat dimaknai maka masyarakat bisa terjebak pada kekacauan psikologis. Untuk mencegah hal tersebut, dibutuhkan kerja sama petugas RS dalam mengisi data terkini mengenai kondisi rumah sakit melalui sistem informasi dan manajemen yang ada sehingga masyarakat bisa melihat kondisi pelayanan kesehatan secara transparan tanpa harus berkeliling mencari ruang perawatan yang kosong.

“Kalau kita berkomitmen, saya yakin ke depannya kita bisa segera mendapatkan informasi yang bisa diakses masyarakat melalui telepon genggam, misalnya informasi tentang RS mana saja yang memiliki kamar kosong atau ICU,” kata Ema.

Dari pertemuan ini, seluruh RS di Kota Bandung diharapkan dapat berkomitmen menjalankan tiga kewajiban seperti menyediakan dan memfasilitasi SDM, sarana, dan prasarana untuk pelayanan sistem informasi kesehatan di RS, memantau kepatuhan petugas dalam melakukan pemutakhiran data, serta berkoordinasi dengan Dinkes Kota Bandung, Dinkes Provinsi Jawa Barat, dan Kementerian Kesehatan RI terkait pengembangan sistem informasi kesehatan rumah sakit.

Selain itu, peningkatan akses informasi kesehatan bisa semakin memajukan visi Kota Bandung dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien, bersih dan melayani.

(Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung)

]]>
Ahyani: Tak Semua Apotek Sediakan Obat Tangani Covid-19 Bergejala Ringan https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/ahyani-tak-semua-apotek-sediakan-obat-tangani-covid-19-bergejala-ringan/ Thu, 08 Jul 2021 08:55:48 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=2827 BeritaAhyani: Tak Semua Apotek Sediakan Obat Tangani Covid-19 Bergejala RinganRabu, 7 Juli 2021Ahyani: Tak Semua Apotek Sediakan Obat Tangani Covid-19 Bergejala RinganKEPALA Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Ahyani Raksanagara.*ProkopimBandung – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Ahyani Raksanagara berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) perihal obat-obatan yang menjadi rujukan untuk pasien terpapar Covid-19 dengan gejala ringan. Utamanya terkait ketersediaan obat tersebut di lapangan.Ahyani mengatakan, BPOM telah menyebutkan bahwa tidak semua apotek di Kota Bandung menyediakan jenis obat-obatan yang menjadi rujukan untuk pasien terpapar Covid-19 dengan gejala ringan. Hal inilah yang diduga membuat masyarakat cukup kesulitan mendapatkan obat tersebut belakangan ini.”Menurut BPOM obat itu tersedia. Hanya memang tidak semua apotek menyediakan obat tersebut,” kata Ahyani, Rabu (7 Juli 2021).Namun Ahyani memastikan bahwa fasilitas kesehatan baik milik pemerintah ataupun yang menjadi rujukan penanganan Covid-19 menyediakan obat-obatan tersebut. Karena Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memang menyediakannya.”Untuk obat-obatan penanganan Covid-19, misalnya antivirus dan juga vitamin C, rumah sakit yang terdaftar sebagai rumah sakit rujukan dan pukesmas mendapatkan alokasi obat dari Kementerian Kesehatan,” katanya.Dinkes Kota Bandung telah mendistribusikan obat-obatan tersebut secara berjenjang. Pendistribusian menyesuaikan dengan keperluan dan pengajuan fasilitas kesehatan. “Tata caranya dengan mengajukan permohonan melalui Dinas kesehatan, dan juga nanti didistribusikan melalui Dinas Kesehatan, juga melalui Dinas Kesehatan Provinsi,” Ahyani menambahkan.Ia memastikan Dinkes Kota Bandung akan selalu memfasilitasi pengajuan obat-obatan dari fasilitas kesehatan pemerintah ataupun fasilitas rujukan. Terlebih mengingat kebutuhannya untuk penanganan Covid-19.”Kondisi saat ini, Dinas Kesehatan Kota Bandung selalu mengajukan permohonan melalui Dinkes Provinsi kepada Kemenkes. Sesuai kebutuhan pelayanan dan alokasi secara bertahap,” katanya.*

asep pupu

Sumber: https://humas.pafikabbandungbarat.id/berita/ahyani-tak-semua-apotek-sediakan-obat-tangani-covid-19-bergejala-ringan#.YOaph0NOoiE.twitter

]]>
Percepatan Vaksinasi dan Disiplin Prokes Efektif Tekan BOR https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/percepatan-vaksinasi-dan-disiplin-prokes-efektif-tekan-bor/ Fri, 11 Jun 2021 06:26:40 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=2791 Peningkatan kasus Covid-19 pasca libur Idul Fitri mendorong pemerintah untuk melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 agar segera tercapai kekebalan kelompok (herd immunity) serta sebagai upaya menekan Bed Occupancy Rate (BOR). Dinas Kesehatan Kota Bandung terus melakukan vaksinasi massal dengan menambah perluasan sasaran sesuai instruksi pemerintah pusat. Salah satunya melalui vaksinasi massal yang dilakukan TNI dan Polri bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Dinas Kesehatan Kota Bandung di Grand Ballroom Sudirman, Kamis (10/06/2021).

Kegiatan vaksinasi massal Covid-19 ini dihadiri juga oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Kepala BNBP, Letjen TNI Ganip Warsito. Vaksin yang disuntikkan kepada peserta vaksin menggunakan vaksin Sinovac.

Sebanyak 20.000 warga sekitar Bandung Raya dari kategori 18-59 tahun dan lansia di atas 60 tahun bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19 secara cuma-cuma dengan mendaftar di Polsek dan Babinsa di wilayah domisili. Kegiatan ini berlangsung selama 10-11 Juni 2021.

“Setelah melakukan vaksinasi kita diharapkan tetap menjalankan protokol kesehatan. Jangan beranggapan setelah divaksin kita kebal terhadap virus,” kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang hadir pada pembukaan vaksinasi massal tersebut.

Hadi menegaskan walaupun masyarakat sudah divaksin, protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan seperti menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumuran dan mengurangi mobilitas agar dapat melindungi masyarakat lain dari virus Covid-19.

Pasca Idul Fitri, kasus Covid-19 di Kota Bandung meningkat. Hal ini disampaikan juga oleh Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Pasca arus balik Idul Fitri terjadi peningkatan pertumbuhan covid yang diakibatkan oleh kluster kerumunan, yakni dari pertemuan-pertemuan silaturahmi dan beberapa titik kerumunan. Maka dari itu TNI dan Polri melakukan percepatan dalam kegiatan vaksinasi massal ini.

Listyo juga mengingatkan kembali kepada masyarakat yang merasakan gejala Covid-19 agar segera melapor ke pos PPKM Mikro yang ada di wilayah domisili masing-masing.

“Warga tidak perlu sungkan melapor ke pos PPKM Mikro, sehingga bisa dilaksanakan deteksi lebih cepat dilakukan testing, tracing dan treatment sehingga kita bisa mencegah penularan Covid-19,” katanya.

Di sisi lain, BOR Kota Bandung meningkat setelah libur panjang Idul Fitri. Dari 1500 ketersediaan kasur khusus penangan covid, 1200 kasur sudah terisi, sehingga tingkat BOR di Kota Bandung mencapai sekitar 80%. Hal ini lebih dari ketentuan WHO yang meneyebutkan standar BOR sebesar 60%. Meski demikian pemerintah berupaya untuk menambah ketersediaan kasur unutk penanganan pasien covid.

“Pasca Idul Fitri, semua rumah sakit sudah diarahkan menambahkan 30% pengembangan untuk menambah tempat tidur,” kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kota Bandung, Yorisa Sativa.

Ia menjelaskan saat ini BOR Kota Bandung sudah turun menjadi 78.68% sehingga upaya ini perlu disambut dengan baik, untuk mendorong seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 agar tetap berkonsentrasi pada penangan kasus Covid-19 ini.

“Sekarang progresnya sangat baik. Dari beberapa hari terahir setelah berkoordinasi dengan (pemerintah) pusat dan provinsi, semuanya berupaya untuk memperluas lagi tambahan tempat tidurnya. Sampai saat ini dari ketersediaan 1500 tempat tidur khusus covid di 28 RS di Kota Bandung sudah terisi sekitar 1200,” tambahnya.

Yorisa mengimbau jika ada peningkatan kasus, baik di kelurahan maupun kecamatan tetap diarahkan sesuai instruksi pemerintah pusat, yakni dengan peningkatan PPKM skala mikro. Selain didata, juga dilakukan upaya agar masyarakat dapat patuh pada prosedur PPKM.

 (Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung)

]]>
Dinkes Pantau Keramaian di Terminal dan Pusat Perbelanjaan https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/dinkes-pantau-keramaian-di-terminal-dan-pusat-perbelanjaan/ Fri, 21 May 2021 11:09:12 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=2729 Dalam rangka menerapkan protokol kesehatan dan pengendalian penyebaran Covid Virus Disease 19 (Covid-19) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung melaksanakan pemantauan keramaian yang ada di pusat transportasi umum Terminal dan di pusat perbelanjaan.

Pemantauan tersebut dilakukan sejak sebelum hari Raya Idul Fitri dan diperpanjang sampai Senin (24/05/2021). Salah satu pemantauan yang dilakukan oleh Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kota Bandung di Terminal Leuwi Panjang pada Jumat (21/05/2021) kepada 15 orang secara acak menyatakan tidak terindikasi Covid-19. Kegiatan tersebut dilakukan oleh Dinkes bekerja sama dengan lintas sektor menggunakan metode pemeriksaan tes napas GeNose di Terminal Leuwi Panjang tanggal 18-24 Mei 2021. Sebanyak 44 orang telah melakukan tes napas GeNose selama periode Senin (17/05/2021) sampai Jumat (21/05/2021) dan dari hasil tersebut, sebanyak satu orang dinyatakan positif Covid-19 lalu dilaporkan ke Puskesmas terdekat untuk ditindaklanjuti.

Sedangkan di pusat perbelanjaan Paris Van Java, Dinkes Kota Bandung melakukan pemantauan langsung untuk melihat kepatuhan masyarakat dalam mengikuti dan melakukan protokol kesehatan yang sudah ditentukan oleh pemerintah.

Dinkes Kota Bandung mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bandung agar tetap melakukan protokol kesehatan, menjaga kesehatan, dan kebersihan pribadi secara periodik dengan mencuci tangan setelah beraktivitas di ruang publik, menghindari tempat-tempat yang berpotensi menjadi pusat keramaian jika tidak terlalu mendesak, serta segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala-gejala Covid-19.

(Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung)

]]>
Vaksin Covid-19? Ini Kata Mereka https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/vaksin-covid-19-ini-kata-mereka/ Fri, 15 Jan 2021 03:36:18 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=2600
Foto oleh: Handi (Humas Dinkes Kota Bandung)

HumasBandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mulai Kamis (14 Januari 2021) melaksanakan program vaksinasi Covid-19 tahap pertama. Sebanuak 10 orang menjadi penerima vaksin pertama di Kota Bandung.

Lalu apa kata mereka? Berikut pernyataan mereka setelah menerima vaksin Covid-19.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna
“Dari sisi keamanan, BPOM sudah memberikan garansi. Dari aspek halal, MUI juga sudah memberikan fatwa. Jadi kita percaya dari para ahli ini.”

Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya
“Kami informasikan kepada masyarakat bahwa vaksinasi untuk menjaga diri pribadi dan semua otang sekitar kita. Ini sangat penting senjata kita sekarang adalah vaksinasi.”

Ketua Komisi A DPRD Kota Bandung, Rizal Khairul
“Tadinya saya belum berani karena ada isu yang ternyata tidak terbukti. Tetapi alhamdulillah sehat dan bugar. Tentunya saya akan mengajak teman-teman karena ini dalam rangka upaya kita memotong mata rantai Covid-19”.

Penulis dan penyanyi, Risa Saraswati
“Sebenarnya lebih mengerikan Covid-19 dari pada hantu. Ketika ada vaksin ini, saya berharap ini solusinya.”

Musisi, Ariel Noah
“Begitu dengar pertama kali kata vaksin semunya menunggu. Kalau dipikir-pikir, semua menunggu kapan mulainya. Dikasih kesempatan bisa pertama kali dapat saya maju duluan.* asep pupu – humas.pafikabbandungbarat.id

Sumber:

https://humas.pafikabbandungbarat.id/berita/vaksin-covid-19-ini-kata-mereka

]]>