Inovasi kesehatan – Dinas Kesehatan Kota Bandung https://dinkes.pafikabbandungbarat.id Mewujudkan Bandung kota sehat yang mandiri dan berkeadilan Wed, 08 Dec 2021 04:47:26 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.7.1 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/wp-content/uploads/2020/07/cropped-LOGO-KOTA-BANDUNG-32x32.png Inovasi kesehatan – Dinas Kesehatan Kota Bandung https://dinkes.pafikabbandungbarat.id 32 32 Layad Rawat Raih TOP 45 KIJB Tahun 2021 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/layad-rawat-raih-top-45-kijb-tahun-2021/ Wed, 08 Dec 2021 04:47:17 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=3373 Inovasi Layad Rawat dari UPT Pusat Pelayanan Keselamatan Terpadu (P2KT) Dinas Kesehatan Kota Bandung meraih penghargaan TOP 45 pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Jawa Barat (KIJB) tahun 2021, Selasa (07/12/2021) di Harris Hotel & Convention. Sebanyak 362 inovasi dari tingkat kabupaten/kota dan provinsi mengikuti kompetisi KIJB tahun ini. Jumlah tersebut meningkat 150% dari tahun 2020.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara didampingi Kasubbag TU UPT P2KT, Eka Anugerah menerima penghargaan TOP 45 yang diserahkan langsung oleh Kepala Bagian Organisasi Provinsi Jawa Barat, Asep Sukmana.

“Saya bersyukur dan berterima kasih kepada semua yang berkarya karena Layad Rawat ini adalah inovasi yang sangat diperlukan masyarakat,” kata Ahyani usai menerima penghargaan.

Layad Rawat adalah program pelayanan kesehatan dengan mendekatkan akses kesehatan kepada masyarakat melalui kunjungan langsung ke tempat pasien oleh tenaga kesehatan baik secara terjadwal maupun kondisional. Ahyani menjelaskan usaha untuk menjadikan Layad Rawat sebagai inovasi yang berkeberlanjutan membutuhkan proses yang tidak sebentar.

“Untuk mengikuti kompetisinya saja butuh minimal satu tahun inovasi berjalan dan itu bukanlah waktu yang singkat,” tambahnya.

Lebih lanjut, Ahyani menjelaskan perlunya meningkatkan sosialisasi inovasi kepada masyarakat, menganalisis potensi keberlangsungannya, menganalisis evaluasi perkembangan yang dibutuhkan sesuai kebutuhan masyarakat, serta melengkapi data-data terkait dampak inovasi yang dijalankan sebagai bekal untuk ikut mengikuti kompetisi selanjutnya.

“Ke depan, bukan hanya Layad Rawat, tapi kita bisa juga mengajukan inovasi-inovasi lain yang sudah berjalan minimal satu tahun. Inovasi tidak harus selalu berupa program yang besar, tapi bisa dari program kecil yang menghasilkan dampak besar bagi pelayanan publik di lingkungannya,” kata Ahyani.

Pemberian penghargaan KIJB tahun 2021 ini bertujuan untuk mengapresiasi sekaligus mendorong semangat berinovasi di kabupaten dan kota dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum dalam sambutannya pada kegiatan tersebut.

“Inovasi merupakan sebuah keharusan dan tuntutan agar pemerintah tidak ditinggalkan masyarakatnya serta untuk efisiensi, efektivitas, dan meningkatkan produktivitas pelayanan publik di masyarakat,” kata Uu.

Ia menghargai setiap usaha kepala daerah untuk memajukan inovasi-inovasi pelayanan publik di daerahnya agar memberikan kontribusi positif di Jawa Barat.

(Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung)

]]>
5 ASN Dinas Kesehatan Kota Bandung Ikut Lomba ASN Berprestasi Tingkat Kota Bandung https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/5-asn-dinas-kesehatan-kota-bandung-ikut-lomba-asn-berprestasi-tingkat-kota-bandung/ Wed, 03 Nov 2021 09:09:18 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=3351 Sebanyak 5 ASN Dinas Kesehatan Kota Bandung mengikuti Seleksi ASN Berprestasi yang diselenggarakan oleh BKPSDM Kota Bandung, Rabu-Kamis (3-4/11/2021). Sebanyak 3 ASN mengikuti kategori Inovatif, 1 ASN masuk kategori Inspiratif, dan 1 ASN lainnya masuk dalam kategori Future Leader.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa (P2PTM Keswa), Intan Annisa Fatmawaty dan JFT Apoteker Muda, Yudhiza Ghaztela telah mengikuti penilaian ASN Berprestasi kategori Inovatif pada sesi pertama, Rabu (03/11/2021) dan bersaing dengan 13 ASN dari institusi lainnya.

Inovasi yang dipresentasikan oleh Intan adalah CANDRA KARA (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa secara Komprehensif, Kolaboratif, dan Terintegrasi) yang di dalamnya terdiri atas 6 program inovasi, yaitu:

1. RASA PANDU (Rabu & Sabtu Pelayanan Terpadu PTM)

2. GERENTES HATE (Gerakan Mengendalikan Hipertensi Melalui Kampanye “Hayu Tensi”)

3. MADU MANIS (Masyarakat Peduli Kencing Manis)

4. PESAT (Pelayanan Asma Terpadu Kota Bandung)

5. SRIKANDI (Skrining Temukan Diabetes)

6. PESAWAT TERBANG (Pelayanan Kesehatan Jiwa Masyarakat yang Terpadu dan Berkesinambungan)

Sedangkan Yudhiza mempresentasikan 3 inovasi terkait pengelolaan vaksin Covid-19, yaitu:

1. TAHU ISI (Pemantauan Suhu dari Penerimaan sampai Distribusi)

2. SEPEDA (Sistem Pengendalian Kedaluwarsa)

3. PIN (Papan Informasi Vaksin)

Seluruh inovasi tersebut telah diaplikasikan dan mendapatkan hasil signifikan terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan mutu vaksin Covid-19 di Kota Bandung. Salah satunya, inovasi PESAWAT TERBANG yang telah mendorong lintas sektor dan masyarakat menjadi lebih peduli pada penanganan masalah kesehatan jiwa masyarakat. Inovasi ini juga mendorong Pemberdayaan masyarakat melalui pembentukan Kelurahan Siaga Sehat Jiwa, Poskeswa, dan lahirnya ranger/ kader kesehatan jiwa di kelurahan-kelurahan Kota Bandung.

Selain itu, inovasi TAHU ISI dan SEPEDA yang dipresentasikan Yudhiza terbukti menjadikan Kota Bandung sebagai salah satu kota dengan mutu vaksin Covid-19 terbaik dengan indeks vaksin rusak di gudang Dinas Kesehatan 0% dan indeks kedaluwarsa 0% berdasarkan hasil evaluasi Dinkes Provinsi Jawa Barat pada tanggal 30 Oktober 2021. Selain itu, inovasi ini mendorong efisiensi dalam pengelolaan vaksin Covid-19 menjadi lebih mudah dan cepat tanpa mengurangi mutu vaksin sehingga memberikan efek yang maksimal kepada penerima vaksin.

Selain Intan dan Yudhiza, adapula Penyuluh Kesehatan Masyarakat Madya UPT Puskesmas Ibrahim Adjie, Tati Hartati yang mengikuti seleksi ASN Berprestasi kategori Inovatif yang akan mengikuti penilaian pada sesi kedua. Adapun seleksi penilaian ketegori ASN Inspiratif diikuti oleh Sanitarian Penyelia UPT Puskesmas Arcamanik, Siti Nasronah sedangkan kategori Future Leader diikuti oleh Kepala UPT Puskesmas Ibrahim Adjie, Adnan Affandi Sofyan.

(Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung)

]]>