Kesehatan – Dinas Kesehatan Kota Bandung https://dinkes.pafikabbandungbarat.id Mewujudkan Bandung kota sehat yang mandiri dan berkeadilan Fri, 12 Sep 2025 01:57:40 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.7.1 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/wp-content/uploads/2020/07/cropped-LOGO-KOTA-BANDUNG-32x32.png Kesehatan – Dinas Kesehatan Kota Bandung https://dinkes.pafikabbandungbarat.id 32 32 Pemeriksaan Kesehatan dan Skrining TBC Pada Balita Bermasalah Gizi. https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/pemeriksaan-kesehatan-dan-skrining-tbc-pada-balita-bermasalah-gizi/ Thu, 11 Sep 2025 03:53:24 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=4903 Dinas Kesehatan Kota Bandung PLT Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dewi Primasari, melaksanakan monitoring kegiatan pemeriksaan kesehatan dan skrining Tuberkulosis (TBC) pada balita dengan masalah gizi stunting, wasting, dan underweight. Kegiatan ini diselenggarakan di Gedung Serba Guna (GSG) RW 08 Manjahlega, wilayah kerja UPTD Puskesmas Cipamokolan, Kota Bandung. Jumat (23/05/2025).

Tujuan diselenggarakan kegiatan ini untuk melakukan deteksi dini terhadap risiko penyakit menular, khususnya TBC, pada kelompok rentan. Memastikan status gizi balita melalui pemeriksaan stunting, wasting, dan underweight. Memberikan intervensi gizi yang tepat serta rujukan penanganan bila ditemukan kasus gizi buruk maupun dugaan TBC. dan Mengintegrasikan program kesehatan masyarakat dalam mendukung upaya penurunan angka stunting di Kota Bandung.

PLT Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Bandung, Dewi Primasari, menegaskan pentingnya kegiatan ini dalam mendukung generasi sehat di masa depan.

Balita dengan masalah gizi memiliki kerentanan lebih tinggi terhadap penyakit menular seperti TBC. Melalui kegiatan skrining ini, kita dapat melakukan deteksi dini dan intervensi gizi secara tepat, sehingga anak-anak kita mendapatkan kesempatan tumbuh sehat dan optimal. Kegiatan ini adalah bentuk nyata kolaborasi program gizi dan TBC dalam rangka mempercepat penurunan stunting di Kota Bandung, ungkap Dewi Primasari.

Permasalahan gizi seperti stunting, wasting, dan underweight masih menjadi tantangan serius di Kota Bandung. Kondisi tersebut tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga pada perkembangan otak, daya tahan tubuh, hingga kualitas hidup di masa depan. Balita dengan masalah gizi memiliki kerentanan lebih tinggi terhadap penyakit menular, terutama TBC. Penyakit ini masih menjadi salah satu isu kesehatan global, termasuk di Indonesia, yang membutuhkan perhatian lintas sektor. Oleh karena itu, integrasi program gizi dan TBC menjadi langkah strategis yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Bandung untuk menekan angka stunting sekaligus menge

Melalui kegiatan ini, diharapkan balita dengan masalah gizi mendapatkan perhatian khusus melalui intervensi spesifik, baik berupa pemantauan status gizi, pemberian edukasi kepada orang tua, maupun pemeriksaan lanjutan untuk pencegahan TBC. Dinas Kesehatan Kota Bandung berkomitmen untuk terus mengawal program penanggulangan stunting dan eliminasi TBC, dengan melibatkan puskesmas, kader kesehatan, serta masyarakat.

( Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung )

]]>
Cegah Stunting, Wujudkan Anak Bandung Sehat dan Cerdas https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/cegah-stunting-wujudkan-anak-bandung-sehat-dan-cerdas/ Mon, 08 Sep 2025 08:51:31 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=4819 Dinas Kesehatan Kota Bandung mengadakan pencegahan stunting sebagai fokus utama dalam pengembangan kesehatan. Melalui berbagai program ini Sony Adam menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak, Dinas Kesehatan berupaya untuk melahirkan generasi yang sehat, cerdas, dan kompetitif. Acara di selenggarakan di Aula Kantor Kelurahan Gegerkalong, senin (21/07/2025).

Program Stunting masih menjadi tantangan besar dalam pengembangan kesehatan di Indonesia, terutama di Kota Bandung. Dinas Kesehatan Kota Bandung menyadari pentingnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk masa depan. Itulah mengapa pencegahan stunting menjadi bagian utama dari program kesehatan mereka. Kota Bandung berupaya membangun generasi yang sehat, cerdas, dan kompetitif melalui kolaborasi antar sektor, pendidikan masyarakat, dan peningkatan layanan kesehatan.

Berbagai langkah konkret telah dilakukan, mulai dari peningkatan cakupan imunisasi, pemberian makanan tambahan bergizi, edukasi pola asuh sehat, hingga pemantauan tumbuh kembang balita di posyandu. Selain itu, Dinas Kesehatan juga menggandeng kader kesehatan, organisasi masyarakat, serta lembaga pendidikan dalam menguatkan gerakan bersama cegah stunting.

Langkah Nyata Cegah Stunting

Dinas Kesehatan Kota Bandung telah melakukan berbagai upaya konkret, antara lain:

  • Pemantauan tumbuh kembang anak secara rutin di posyandu, puskesmas, dan fasilitas kesehatan.
  • Pemberian edukasi gizi seimbang kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan keluarga balita.
  • Program pemberian makanan tambahan (PMT) bergizi untuk anak balita yang berisiko stunting.
  • Peningkatan cakupan imunisasi dasar lengkap untuk memperkuat daya tahan tubuh anak.
  • Kampanye pola asuh dan pola makan sehat, termasuk penguatan gerakan Isi Piringku di masyarakat.
  • Kolaborasi lintas sektor, seperti dengan PKK, kader kesehatan, lembaga pendidikan, serta organisasi masyarakat untuk memperluas jangkauan informasi dan layanan.

“Mencegah stunting merupakan investasi jangka panjang. Anak-anak yang sehat dan cerdas akan menjadi kunci bagi pembangunan nasional. Mari kita bersatu untuk menciptakan Kota Bandung yang bebas stunting demi masa depan yang lebih cerah”. kata Sony Adam

Selain dukungan pemerintah, keluarga memainkan peran penting dalam mencegah stunting. Pengasuhan yang baik, menyusui eksklusif, gizi seimbang, dan kebiasaan hidup bersih dan sehat merupakan faktor utama yang perlu diperhatikan. Kita tidak dapat hanya mengandalkan pemerintah atau tenaga kesehatan. Orang tua adalah garis pertahanan pertama dalam memastikan anak-anak mendapatkan gizi yang tepat dan stimulasi yang benar untuk pertumbuhan dan perkembangan. Oleh karena itu, kami terus meningkatkan pendidikan dan kesadaran masyarakat.

Harapan Dinas Kesehatan Kota Bandung

Dengan berbagai program yang telah diterapkan, tingkat stunting di Kota Bandung diperkirakan akan terus menurun setiap tahunnya. Dinas Kesehatan Kota Bandung juga menekankan bahwa peningkatan kesadaran sangat penting. Mencegah stunting membantu mempersiapkan generasi mendatang yang sehat secara fisik dan mental.

( Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung )

]]>
Dinas Kesehatan Kota Bandung Gelar Pembinaan Penyehat Tradisional untuk Tingkatkan Mutu dan Keamanan Layanan. https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/dinas-kesehatan-kota-bandung-gelar-pembinaan-penyehat-tradisional-untuk-tingkatkan-mutu-dan-keamanan-layanan/ Thu, 04 Sep 2025 04:52:40 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=4790 Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bandung, Deborah Johana Rattu, secara resmi membuka kegiatan Pertemuan Pembinaan Penyehat Tradisional. Kegiatan ini dihadiri oleh para penyehat tradisional dari berbagai wilayah di Kota Bandung, dengan tujuan utama untuk memberikan arahan, edukasi, serta peningkatan kapasitas dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional. Acara diselenggarakan, selasa (26/08/2025) bertempat di Hotel Grandia Kota Bandung.

Penyelenggaraan Pertemuan Pembinaan Penyehat Tradisional dilatarbelakangi oleh pentingnya peningkatan mutu dan keamanan layanan kesehatan tradisional yang banyak digunakan masyarakat. Kegiatan ini menjadi wadah untuk memberikan arahan, edukasi, serta pemahaman regulasi kepada para penyehat tradisional, agar praktik yang dilakukan senantiasa aman, bermutu, beretika, dan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku. Selain itu, pembinaan ini juga bertujuan untuk melestarikan kearifan lokal dalam bidang kesehatan tradisional, sehingga praktik yang diwariskan secara turun-temurun tetap terjaga namun dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan hukum.

Harapan ke depan dari kegiatan Pertemuan Pembinaan Penyehat Tradisional ini adalah agar para penyehat tradisional di Kota Bandung mampu memberikan pelayanan yang semakin aman, bermutu, beretika, dan sesuai regulasi, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan tradisional. Dinas Kesehatan Kota Bandung berharap pembinaan ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam memperkuat kolaborasi antara pelayanan kesehatan modern dan tradisional, sehingga bersama-sama dapat berkontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta mewujudkan Kota Bandung yang sehat.

Melalui kegiatan Pertemuan Pembinaan Penyehat Tradisional ini, Dinas Kesehatan Kota Bandung menegaskan kembali komitmennya dalam mewujudkan layanan kesehatan yang komprehensif, inklusif, dan berkesinambungan. Sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan modern, serta penyehat tradisional diharapkan mampu menjadi kekuatan bersama dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Dengan pembinaan yang berkelanjutan, penyehat tradisional di Kota Bandung diharapkan dapat terus berkembang sebagai bagian dari sistem kesehatan nasional yang berdaya saing, beretika, dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

( Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung )

]]>
Investasi Sehat Jangka Panjang: Dinkes Kota Bandung Gelar Program Pengendalian (GGL) untuk Tekan Angka Penyakit Tidak Menular https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/investasi-sehat-jangka-panjang-dinkes-kota-bandung-gelar-program-pengendalian-ggl-untuk-tekan-angka-penyakit-tidak-menular/ Wed, 27 Aug 2025 03:27:19 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=4632 Dinas Kesehatan Kota Bandung secara resmi meluncurkan Program Pengendalian Gula, Garam, dan Lemak (GGL) untuk membantu kasus penyakit tidak menular (PTM) di masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dampak konsumsi berlebihan GGL yang berlebihan terhadap kesehatan. Selain itu, program ini juga mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi makan yang lebih sehat. Dengan program ini dilakukan forum Group Discussion Lintas Sektor tentang Program Pengendalian Gula, Garam, dan Lemak di Hotel UTC Dago Kota Bandung, Rabu ( 06/08/2025 ).

Tujuan program ini merupakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya yang terkait dengan konsomsi berlebihan gula, garam, dan lemak, terutama bagi anak-anak usia sekolah.

Program ini merupakan sasaran utama program ini, menjelaskan tentang takaran konsumsi GGL berdasarkan standar kesehatan. Selain itu program ini mendorong perubahan gaya hidup sehat dan seimbang dikalangan masyarakat, yang dapat mengurangi prevalensi penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung di Kota Bandung.

” Program ini memberikan informasi kepada tentang asupan takaran konsumsi GGL yang dianjurkan, yaitu maksimal 4 sendok makan gula, 1 sendok teh garam, dan 5 sendok makan lemak per orang per hari. ” kata Ira Dewi Jani

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Ira Dewi Jani, menyatakan bahwa program ini merupakan langkah penting dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya membatasi konsumsi GGL. Peningkatan kasus PTM merupakan masalah serius. Melalui program ini, kami bertujuan untuk medorong seluruh masyarakat agar lebih sadar akan pilihan yang mereka konsumsi. Mengelola asupan GGL adalah kunci untuk hidup lebih sehat.

Ia menegaskan bahwa intervensi pada usia dini sangat penting. Anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan terhadap konsumsi GGL berlebih. Kebiasaan makan yang buruk di masa kanak-kanak akan memiliki dampak jangka panjang, meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan hipertensi saat mereka dewasa.

“Setiap porsi makanan yang kita berikan kepada anak-anak adalah investasi untuk masa depan mereka. Mari pastikan mereka tumbuh sehat dan cerdas, jauh dari risiko penyakit yang disebabkan oleh kebiasaan pola makan yang buruk” kata Ira Dewi Jani

Melalui Forum Group Discussion Lintas Sektor berharap Program Pengendalian GGL berupaya untuk berkomitmen sebagai bagian dari visinya untuk Kota Sehat. Dinas Kesehatan Kota Bandung berharap program ini akan mendorong masyarakat untuk membuat pilihan yang lebih baik terkait gizi mereka, membantu mereka menghindari penyakit tidak menular. Langkah kecil ini dapat secara signifikan meningkatkan kesehatan keseluruhan warga Bandung

( Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung )

]]>
INTEGRASI LAYANAN PRIMER (ILP) https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/integrasi-layanan-primer-ilp/ Tue, 26 Aug 2025 02:20:54 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=4600 Pelayanan kesehatan primer adalah fondasi dari sebuah sistem kesehatan yang kuat dan berkelanjutan. Di Kota Bandung, berkomitmen untuk memperkuat fondasi ini diwujudkan melalui sebuah inisiatif strategis yang disebut Integrasi Layanan Kesehatan Primer (ILP). Langkah ini diambil untuk menjawab tantangan layanan yang lebih merata, efisien, dan berorientasi penuh pada kebutuhan masyarakat.

Apa itu ILP?

Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer adalah penyatuan berbagai layanan kesehatan dasar di tingkat Puskesmas secara terkoordinasi, lintas program, dan berkesinambungan. Mulai dari layanan kuratif, promotif, preventif, hingga rehabilitatif.

Mengapa penting?

Karena masyarakat tidak butuh layanan yang terpisah-pisah. Mereka butuh pelayanan yang menyatu, mudah diakses, dan berpusat pada keluarga dan individu.

Di Kota Bandung, integrasi ini mencakup:
1.Pelayanan kesehatan berbasis klaster wilayah
2.Penyatuan data dan perencanaan lintas program
3.Penguatan peran Puskesmas sebagai koordinator layanan kesehatan primer
4.Dukungan layanan kesehatan tradisional dan kesehatan lingkungan

Apa hasilnya?

Lebih dari sekadar efisiensi, integrasi mendorong:
✔ Kualitas layanan yang meningkat
✔ Penjangkauan kelompok rentan yang lebih tepat
✔ Penguatan peran keluarga dalam menjaga kesehatan

Bandung Bergerak Menuju Transformasi Kesehatan
Dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan pelayanan berorientasi masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Bandung siap menyongsong sistem kesehatan primer yang lebih tangguh dan inklusif. Pelayanan Kesehatan itu Harus Terintegrasi.

Di Kota Bandung, sudah menerapkan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di seluruh Puskesmas.

]]>
CEK KESEHATAN GRATIS (CKG) ANAK SEKOLAH RESMI DIMULAI ! https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/cek-kesehatan-gratis-ckg-untuk-anak-sekolah/ https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/cek-kesehatan-gratis-ckg-untuk-anak-sekolah/#comments Mon, 25 Aug 2025 04:11:40 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=4573 Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Kesehatan meluncurkan Program Nasional Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk siswa sekolah di seluruh Indonesia, dengan menargetkan anak usia 7-17 tahun di jenjang SD, SMP, dan SMA. Program ini dimulai pada tahun ajaran baru dimulai.

Apa itu Cek Kesehatan Gratis Sekolah?

Program CKG Sekolah merupakan layanan pemeriksaan kesehatan gratis dari Kemenkes untuk mengidentifikasi faktor risiko kesehatan, mendeteksi dini kondisi pra-penyakit, dan mendeteksi penyakit lebih awal pada anak usia sekolah. CKG sekolah ini penting dilaksankan guna untuk mewujudkan generasi muda yang sehat secara fisik dan mental.

Untuk mendukung Program tersebut, Dinas Kesehatan bersama dengan Kementrian Kesehatan melaksanakan pemeriksaan langsung di sekolah-sekolah, hal ini bertujuan untuk menjangkau lebih banyak siswa secara efisien, yang langsung ditangani oleh tim kesehatan dari Puskesmas.

Apa saja yang diperiksa?

Jenis pemeriksaan yang dilakukan disesuaikan dengan jenjang pendidikan siswa:

  • Siswa SD (usia 7-12 tahun): Pemeriksaan meliputi status gizi, tekanan darah, gula darah, telinga, mata, gigi, TBC, Hepatitis B, kesehatan jiwa, kesehatan reproduksi (untuk kelas 4-6), deteksi dini merokok (kelas 5-6), aktivitas fisik (kelas 4-6), dan riwayat imunisasi (kelas 1).
  • Siswa SMP (usia 13-15 tahun): Pemeriksaan meliputi status gizi, tingkat aktivitas fisik, merokok, tekanan darah, gula darah, TBC, telinga, mata, gigi, kesehatan jiwa dan reproduksi, Hepatitis B dan C, serta skrining talasemia dan anemia (khusus kelas 7) dan riwayat imunisasi HPV (untuk siswi kelas 9).
  • Siswa SMA (usia 16-17 tahun): Pemeriksaan meliputi status gizi, tingkat aktivitas fisik, merokok, tekanan darah, gula darah, TBC, talasemia, telinga, mata, gigi, kesehatan jiwa dan reproduksi, dan Hepatitis B dan C, serta anemia remaja putri (untuk kelas 10).

Apa yang perlu di persiapkan?

Siswa diminta untuk mengisi formulir skrining kesehatan yang disediakan oleh sekolah, dan formulir tersebut harus ditandatangani oleh orang tua sebagai bentuk persetujuan. dan jangan lupa pastikan siswa sudah sarapan sebelum pemeriksaan kesehatan dilakukan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat memeriksa informasi dari Dinas Kesehatan atau dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567. Selain itu, Anda juga dapat melihat laporan kesehatan anak melalui aplikasi SATUSEHAT Mobile.

]]>
https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/cek-kesehatan-gratis-ckg-untuk-anak-sekolah/feed/ 2