kotabandung – Dinas Kesehatan Kota Bandung https://dinkes.pafikabbandungbarat.id Mewujudkan Bandung kota sehat yang mandiri dan berkeadilan Mon, 15 Sep 2025 01:08:06 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.7.1 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/wp-content/uploads/2020/07/cropped-LOGO-KOTA-BANDUNG-32x32.png kotabandung – Dinas Kesehatan Kota Bandung https://dinkes.pafikabbandungbarat.id 32 32 “Gerakan Bersama Cegah Stunting : Anak Sehat dan Cerdas” https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/gerakan-bersama-cegah-stunting-anak-sehat-dan-cerdas/ Fri, 12 Sep 2025 09:03:27 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=4918 Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Sony Adam, membuka kegiatan Gerakan Cegah Stunting yang digelar di Lapangan Serbaguna Komplek Megabrata RW.11 Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung. Jum’at (12/09/2025)

Tujuan kegiatan ini, merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Bandung dalam memperkuat edukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting sejak dini. Gerakan ini melibatkan masyarakat setempat, khususnya para kader kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam mendampingi keluarga di lingkungannya.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung menegaskan bahwa stunting adalah isu serius yang harus dicegah bersama. “Pencegahan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat. Melalui gerakan ini, kami ingin mengajak semua pihak untuk lebih peduli terhadap kesehatan ibu dan anak.”  ujar Sony Adam.

Edukasi dengan Pendekatan ABCDE

Sebagai bagian dari rangkaian acara, para ibu kader dibekali pedoman praktis pencegahan stunting melalui pendekatan ABCDE, yang terdiri dari : (A) Aktif Minum Tablet Tambah Darah bagi remaja putri dan ibu hamil untuk mencegah anemia. (B) Bumil Teratur Periksa Kehamilan, minimal enam kali selama masa kehamilan. (C) Cukup Konsumsi Protein Hewani sebagai sumber gizi penting bagi tumbuh kembang anak. (D) Datang ke Posyandu Setiap Bulan untuk pemantauan kesehatan ibu dan anak. (E) Eksklusif ASI Selama 6 Bulan untuk memberikan kekebalan alami dan gizi optimal bagi bayi. Melalui pendekatan ini diharapkan dapat menjadi panduan sederhana namun efektif bagi masyarakat dalam menjaga kesehatan ibu dan anak, sekaligus menekan angka stunting di Kota Bandung.

Dalam kesempatan tersebut, Dinas Kesehatan Kota Bandung juga menekankan peran strategis kader kesehatan sebagai garda terdepan dalam mendampingi masyarakat. Para kader tidak hanya bertugas memberikan informasi, tetapi juga menjadi penggerak perubahan perilaku sehat di lingkungan keluarga, menekankan peran strategis kader kesehatan sebagai garda terdepan dalam mendampingi masyarakat. Para kader tidak hanya bertugas memberikan informasi, tetapi juga menjadi penggerak perubahan perilaku sehat di lingkungan keluarga.

Seorang kader kesehatan RW.11, Ibu Ratna, mengungkapkan rasa antusiasnya mengikuti kegiatan ini. “Materi yang disampaikan sangat bermanfaat, terutama pedoman ABCDE yang mudah dipahami. Kami jadi lebih percaya diri untuk memberikan edukasi kepada warga di lingkungan masing-masing,” ucapnya.

Melalui Gerakan Cegah Stunting ini, Dinas Kesehatan Kota Bandung berharap angka stunting di Kota Bandung terus menurun secara signifikan. Saat ini, upaya pencegahan stunting tidak hanya dilakukan melalui layanan kesehatan, tetapi juga dengan memperkuat kolaborasi lintas sektor, mulai dari perangkat kewilayahan, organisasi masyarakat, lembaga pendidikan, hingga keluarga. “Dengan gerakan ini, kami ingin menanamkan kesadaran bahwa cegah stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab kita bersama. Mari kita wujudkan anak-anak Bandung yang sehat, dan cerdas.

( Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung )

]]>
Pemeriksaan Kesehatan dan Skrining TBC Pada Balita Bermasalah Gizi. https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/pemeriksaan-kesehatan-dan-skrining-tbc-pada-balita-bermasalah-gizi/ Thu, 11 Sep 2025 03:53:24 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=4903 Dinas Kesehatan Kota Bandung PLT Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dewi Primasari, melaksanakan monitoring kegiatan pemeriksaan kesehatan dan skrining Tuberkulosis (TBC) pada balita dengan masalah gizi stunting, wasting, dan underweight. Kegiatan ini diselenggarakan di Gedung Serba Guna (GSG) RW 08 Manjahlega, wilayah kerja UPTD Puskesmas Cipamokolan, Kota Bandung. Jumat (23/05/2025).

Tujuan diselenggarakan kegiatan ini untuk melakukan deteksi dini terhadap risiko penyakit menular, khususnya TBC, pada kelompok rentan. Memastikan status gizi balita melalui pemeriksaan stunting, wasting, dan underweight. Memberikan intervensi gizi yang tepat serta rujukan penanganan bila ditemukan kasus gizi buruk maupun dugaan TBC. dan Mengintegrasikan program kesehatan masyarakat dalam mendukung upaya penurunan angka stunting di Kota Bandung.

PLT Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Bandung, Dewi Primasari, menegaskan pentingnya kegiatan ini dalam mendukung generasi sehat di masa depan.

Balita dengan masalah gizi memiliki kerentanan lebih tinggi terhadap penyakit menular seperti TBC. Melalui kegiatan skrining ini, kita dapat melakukan deteksi dini dan intervensi gizi secara tepat, sehingga anak-anak kita mendapatkan kesempatan tumbuh sehat dan optimal. Kegiatan ini adalah bentuk nyata kolaborasi program gizi dan TBC dalam rangka mempercepat penurunan stunting di Kota Bandung, ungkap Dewi Primasari.

Permasalahan gizi seperti stunting, wasting, dan underweight masih menjadi tantangan serius di Kota Bandung. Kondisi tersebut tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga pada perkembangan otak, daya tahan tubuh, hingga kualitas hidup di masa depan. Balita dengan masalah gizi memiliki kerentanan lebih tinggi terhadap penyakit menular, terutama TBC. Penyakit ini masih menjadi salah satu isu kesehatan global, termasuk di Indonesia, yang membutuhkan perhatian lintas sektor. Oleh karena itu, integrasi program gizi dan TBC menjadi langkah strategis yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Bandung untuk menekan angka stunting sekaligus menge

Melalui kegiatan ini, diharapkan balita dengan masalah gizi mendapatkan perhatian khusus melalui intervensi spesifik, baik berupa pemantauan status gizi, pemberian edukasi kepada orang tua, maupun pemeriksaan lanjutan untuk pencegahan TBC. Dinas Kesehatan Kota Bandung berkomitmen untuk terus mengawal program penanggulangan stunting dan eliminasi TBC, dengan melibatkan puskesmas, kader kesehatan, serta masyarakat.

( Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung )

]]>
Dinas Kesehatan Kota Bandung Gelar Pembinaan Penyehat Tradisional untuk Tingkatkan Mutu dan Keamanan Layanan. https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/dinas-kesehatan-kota-bandung-gelar-pembinaan-penyehat-tradisional-untuk-tingkatkan-mutu-dan-keamanan-layanan/ Thu, 04 Sep 2025 04:52:40 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=4790 Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bandung, Deborah Johana Rattu, secara resmi membuka kegiatan Pertemuan Pembinaan Penyehat Tradisional. Kegiatan ini dihadiri oleh para penyehat tradisional dari berbagai wilayah di Kota Bandung, dengan tujuan utama untuk memberikan arahan, edukasi, serta peningkatan kapasitas dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional. Acara diselenggarakan, selasa (26/08/2025) bertempat di Hotel Grandia Kota Bandung.

Penyelenggaraan Pertemuan Pembinaan Penyehat Tradisional dilatarbelakangi oleh pentingnya peningkatan mutu dan keamanan layanan kesehatan tradisional yang banyak digunakan masyarakat. Kegiatan ini menjadi wadah untuk memberikan arahan, edukasi, serta pemahaman regulasi kepada para penyehat tradisional, agar praktik yang dilakukan senantiasa aman, bermutu, beretika, dan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku. Selain itu, pembinaan ini juga bertujuan untuk melestarikan kearifan lokal dalam bidang kesehatan tradisional, sehingga praktik yang diwariskan secara turun-temurun tetap terjaga namun dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan hukum.

Harapan ke depan dari kegiatan Pertemuan Pembinaan Penyehat Tradisional ini adalah agar para penyehat tradisional di Kota Bandung mampu memberikan pelayanan yang semakin aman, bermutu, beretika, dan sesuai regulasi, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan tradisional. Dinas Kesehatan Kota Bandung berharap pembinaan ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam memperkuat kolaborasi antara pelayanan kesehatan modern dan tradisional, sehingga bersama-sama dapat berkontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta mewujudkan Kota Bandung yang sehat.

Melalui kegiatan Pertemuan Pembinaan Penyehat Tradisional ini, Dinas Kesehatan Kota Bandung menegaskan kembali komitmennya dalam mewujudkan layanan kesehatan yang komprehensif, inklusif, dan berkesinambungan. Sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan modern, serta penyehat tradisional diharapkan mampu menjadi kekuatan bersama dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Dengan pembinaan yang berkelanjutan, penyehat tradisional di Kota Bandung diharapkan dapat terus berkembang sebagai bagian dari sistem kesehatan nasional yang berdaya saing, beretika, dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

( Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung )

]]>
Dinas Kesehatan Kota Bandung Perkuat Jejaring Eksternal untuk Pertahankan Status Bebas Malaria. https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/dinas-kesehatan-kota-bandung-perkuat-jejaring-eksternal-untuk-pertahankan-status-bebas-malaria/ Wed, 03 Sep 2025 01:42:07 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=4771 Dalam rangka penguatan jejaring program malaria, Dinas Kesehatan Kota Bandung mengadakan pertemuan dalam upaya meningkatkan pengendalian malaria di wilayah Kota Bandung. Acara ini turut di hadiri oleh perwakilan dari Dinas Kesehatan Kota Bandung, Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dan juga TNI. Acara diselenggarakan di Hotel Hemanggini, Rabu (27/08/2025).

Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ibu Ira Dewi Jani. Beliau menekankan “Jejaring eksternal adalah tulang punggung strategi pencegahan malaria. Dengan kolaborasi bersama, kita bisa mendeteksi lebih cepat, merespons lebih tanggap, dan menjaga Kota Bandung tetap bebas malaria”.

Malaria merupakan penyakit menular yang masih menjadi perhatian global. Meskipun Bandung bukan daerah endemis malaria, tetap menimbulkan risiko potensial. Ancaman ini berasal dari tingginya pergerakan penduduk untuk bekerja, menempuh pendidikan, atau berwisata. Akibatnya, risiko penularan tetap ada.

Acara ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas program melalui kerja sama, berbagi informasi dan sumber daya, serta memastikan keberlanjutan upaya pencegahan dan pengendalian malaria secara terintegrasi.  Dengan ini setiap kasus yang terdeteksi dapat ditangani dengan cepat dan tepat. Program ini juga mendorong keterlibatan masyarakat dalam menjaga kesehatan lingkungan, dan meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala malaria.

Harapan Masa Depan

Melalui penguatan jejaring eksternal ini, Dinas Kesehatan Kota Bandung berharap upaya eliminasi malaria dapat semakin kokoh dan berkesinambungan.

  • Membangun sistem deteksi dan respons cepat untuk kasus malaria dengan membangun jaringan eksternal kolaboratif yang aktif.
  • Meningkatkan pelacakan penyakit di tingkat kecamatan dan fasilitas kesehatan.
  • Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam edukasi dan deteksi dini untuk pencegahan berkelanjutan.

Dalam program ini pemerintah, melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung, berkomitmen untuk menjaga Bandung bebas malaria. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan upaya pencegahan, deteksi dini, manajemen kasus, dan sistem surveilans terpadu. Program ini juga mendukung tujuan nasional Indonesia Bebas Malaria, karena Bandung merupakan pintu gerbang utama perpindahan penduduk antarwilayah.

(Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung)

]]>
Peringatan Hari Anak Nasional ( HAN ) dan Hari Kejaksaan RI ke-80 Tingkat Kota Bandung Tahun 2025 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/peringatan-hari-anak-nasional-han-dan-hari-kejaksaan-ri-ke-80-tingkat-kota-bandung-tahun-2025/ Mon, 01 Sep 2025 01:37:31 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=4684 Pemerintah Kota Bandung menyelenggarakan acara Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2025 dirangkaikan dengan Hari Kejaksaan RI ke-80 serta pencapaian Rekor MURI Kartu Identitas Anak (KIA). Acara ini dihadiri langsung oleh Wakil Wali Kota Bandung, Erwin dan didampingi Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Sony Adam, kegiatan digelar pada Kamis (21/8/2025)

Dalam sambutannya, Erwin menekankan bahwa Hari Anak Nasional ( HAN ) bukan sekadar perayaan. Ini adalah momen untuk merefleksikan komitmen bersama kita dalam memenuhi hak-hak anak. Setiap peringatan Hak Asasi Manusia seharusnya menjadi pengingat bersama akan pentingnya pemenuhan hak-hak anak, mulai dari pengasuhan yang baik, pendidikan yang layak, kesehatan yang prima, hingga lingkungan yang aman dan nyaman.

Erwin menyatakan tujuan utama diselenggarakan acara ini adalah untuk mengingatkan seluruh pihak tentang pentingnya pemenuhan hak-hak anak, mulai dari kesehatan, pendidikan, pengasuhan, hingga perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi.

Rangkaian Acara Hari Anak Nasional ( HAN )

Acara Peringatan Hari Anak Nasional dan Hari Jaksa Agung RI ke-80 di bandung berlangsung semarak dengan menampilkan berbagai acara dan melibatkan partisipasi aktif anak-anak, keluarga, dan masyarakat.

Beberapa kegiatan yang digelar antara lain:

  • Apel dan Upacara Peringatan
    Upacara ini diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, doa, dan sambutan dari Wakil Wali Kota Bandung serta perwakilan dari Kejaksaan Agung RI.
  • Pemberian Penghargaan Kepada Anak Berprestasi
    Pemerintah Kota Bandung memberikan penghargaan kepada anak-anak berprestasi di bidang pendidikan, olahraga, seni, dan kreativitas untuk mengapresiasi dan memotivasi mereka.
  • Layanan Kesehatan Ramah Anak
    Dinas Kesehatan Kota Bandung menyediakan layanan kesehatan gratis, termasuk pemeriksaan gizi untuk balita, konseling psikologis untuk remaja, dan edukasi tentang pencegahan stunting dan perundungan.
  • Festival Kreativitas Anak
    Pentas seni, fashion show, lomba menggambar, lomba poster edukasi kesehatan, lomba video kreatif untuk siswa SD dan SMP, serta peragaan busana TK/PAUD digelar untuk menunjukkan kreativitas anak-anak Bandung.
  • Peluncuran Inovasi Kartu Identitas Anak (KIA) dan Rekor MURI
    Acara ini juga diwarnai dengan peluncuran rekor MURI atas keberhasilan pencetakan Kartu Identitas Anak (KIA) secara massal, yang memberikan perlindungan hukum bagi anak.

Hari Kejaksaan RI ke-8

Keterlibatan kejaksaan dalam acara menekankan pentingnya penegakan hukum yang berpusat pada anak. Kejaksaan Negeri Bandung menampilkan program edukasi hukum ramah anak, memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba, cyberbullying, dan kekerasan seksual kepada para pelajar. Selain itu, rangkaian acara juga mengumumkan Rekor MURI untuk penerbitan Kartu Identitas Anak (KIA) di Kota Bandung. Kartu Identitas Anak tidak hanya sebagai dokumen resmi, tetapi juga pintu masuk untuk mendapatkan berbagai akses layanan publik, pendidikan, dan kesehatan. Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menekankan bahwa ketiga momentum besar ini Hari Anak Nasional, Hari Kejaksaan, dan Rekor MURI KIA memiliki makna yang sama, yaitu semangat kolaborasi.

Pemerintah Kota Bandung menegaskan komitmennya dalam membangun generasi penerus yang sehat, cerdas, dan berkarakter., menjadi landasan kuat terciptanya Kota Bandung yang semakin responsif terhadap kebutuhan tumbuh kembang anak.

“Kami optimis bahwa dengan komitmen semua pihak, Kota Bandung akan semakin layak dan menjadi teladan bagi kota-kota lain di Indonesia,” pungkas Sony Adam.

(Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung)

]]>
Memperingati Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2025 di UPTD Puskesmas Garuda https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/memperingati-hari-anak-nasional-han-tahun-2025-di-uptd-puskesmas-garuda/ Fri, 29 Aug 2025 03:51:02 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=4640 Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung kembali menegaskan komitmennya dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang ramah anak dengan menggelar acara puncak Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2025 di UPTD Puskesmas Garuda. Acara ini dibuka langsung oleh Plt Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Bandung, Dewi Primasari, pada Rabu (30/7/2025).

Dalam sambutannya, Dewi Primasari menekankan bahwa peringatan Hari Anak Nasional bukan sekadar upacara. Peringatan ini merupakan kesempatan penting untuk meningkatkan kesadaran semua pihak tentang pentingnya pemenuhan hak-hak anak, khususnya di bidang kesehatan.

PANDA Sebagai Fondasi Pelayanan Ramah Anak

Unit Pelaksana Teknis (UPTD) Puskesmas Garuda merupakan pelopor dalam pelayanan kesehatan ramah anak melalui program PANDA (Pelayanan Ramah Anak di Puskesmas). Program ini memenuhi standar yang ditetapkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPA). Yayasan PANDA berperan penting dalam menciptakan lingkungan pelayanan kesehatan yang ramah, melibatkan keluarga, dan memenuhi kebutuhan psikologis anak.
Dengan PANDA, layanan di Puskesmas Garuda tidak hanya berfokus pada pengobatan penyakit. Mereka juga menekankan promosi kesehatan dan pencegahan masalah, memastikan anak-anak tidak hanya mendapatkan perawatan saat sakit, tetapi juga mendapatkan pengetahuan dan dukungan yang mereka butuhkan untuk menjalani gaya hidup sehat.

Rangkaian Kegiatan HAN 2025 di Puskesmas Garuda

Acara puncak HAN di Puskesmas Garuda tahun ini berlangsung semarak dengan melibatkan berbagai kelompok usia, mulai dari balita hingga remaja sekolah menengah. Kegiatan dikemas secara edukatif sekaligus rekreatif agar anak-anak dapat belajar sambil berkreasi.

Beberapa kegiatan yang digelar antara lain:

  1. CKG Komunitas Balita dan Ibu Balita di Kelurahan Garuda dan Campaka, sebagai wadah penguatan peran keluarga dalam pemenuhan gizi serta tumbuh kembang anak.
  2. Lomba Fashion Show untuk murid TK dan PAUD yang bertujuan menumbuhkan rasa percaya diri dan keberanian tampil di depan umum.
  3. Lomba Video Edukasi bagi siswa SD–SMP dengan tema kesehatan dan perlindungan anak, untuk meningkatkan literasi digital yang positif.
  4. Lomba Poster Edukasi bagi siswa SMA yang mendorong kreativitas visual dan pesan kampanye kesehatan anak.
  5. Kick Off PKG Sekolah, dilaksanakan pada 1 Agustus 2025 di SMA Negeri 13 Bandung, sebagai upaya integrasi program kesehatan anak ke lingkungan sekolah.

Rangkaian kegiatan tersebut tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sarana edukasi dan advokasi agar anak-anak Bandung tumbuh dengan sehat, cerdas, kreatif, serta terlindungi dari berbagai risiko.

Peluncuran Inovasi Layanan: PERI KECIL dan PELITA GARUDA

Momentum HAN 2025 di Puskesmas Garuda semakin istimewa dengan diluncurkannya dua inovasi baru yang merupakan pengembangan dari PANDA. Kedua inovasi ini diharapkan menjadi role model pelayanan kesehatan anak dan perempuan di tingkat puskesmas, yakni:

  1. PERI KECIL – Pelayanan Komprehensif Si Kecil
    Program ini merupakan upaya menyatukan layanan kesehatan untuk anak secara terpadu sesuai paket pelayanan kesehatan dasar yang menjadi hak mereka. Fokus utama adalah layanan promotif dan preventif, sehingga anak-anak tidak hanya sembuh dari penyakit, tetapi juga memiliki daya tahan tubuh dan kesehatan mental yang kuat. PERI KECIL juga memperluas kolaborasi dengan menghadirkan layanan psikolog melalui kerja sama dengan Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran.
  2. PELITA GARUDA – Pelayanan Kesehatan Peduli Perempuan dan Anak Terpadu
    Sebuah inovasi pelayanan yang berfokus pada perlindungan dan pemulihan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak. PELITA GARUDA memperkuat sinergi lintas sektor, baik dengan aparat penegak hukum, lembaga perlindungan anak, maupun organisasi masyarakat, untuk memastikan penanganan yang cepat, responsif, dan menyeluruh.

Kehadiran dua inovasi ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata Kota Bandung dalam memperkuat sistem pelayanan kesehatan ramah anak dan responsif gender di tingkat layanan dasar

Melalui peringatan ini, Kota Bandung meneguhkan diri untuk terus berupaya menjadi kota yang ramah anak, dengan layanan kesehatan yang komprehensif, inklusif, dan berkelanjutan.

]]>
Jelang Idul Fitri, Dinkes Kota Bandung Siapkan 1.782 Paket Obat https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/jelang-idul-fitri-dinkes-kota-bandung-siapkan-1-782-paket-obat/ Tue, 05 Jun 2018 01:51:53 +0000 http://localhost/wordpress/?p=953
 
Menjelang hari raya Idul Fitri, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menyiapkan 1.782 paket obat untuk tenaga kebersihan yang akan bertugas pada H-3 sampai H+3 Idul Fitri. Paket obat tersebut sudah mulai dikemas sejak Senin (04/06).
 
“Tahun ini kami mendapatkan surat permohonan permintaan obat dan vitamin dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung bagi tenaga kebersihan yang bertugas pada hari raya idul fitri,” kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kota Bandung, Herliani Sudardja.
 
Ribuan paket obat tersebut berisi obat maag, obat anti alergi, vitamin B kompleks, obat pereda nyeri/demam, dan perban. Paket obat ini direncanakan selesai dikemas dan akan didistribusikan melalui PD Kebersihan pada Rabu (05/06).
 
Selain paket obat bagi tenaga kebersihan, Dinkes Kota Bandung juga akan membuka posko kesehatan bagi para pemudik yang tersebar di beberapa titik di Kota Bandung. Posko-posko tersebut akan mulai dibuka mulai H-7 sampai H+7 Idul Fitri.
 
Terkait hal tersebut, Herliani menjelaskan bahwa puskesmas terdekat akan menyuplai ketersediaan obat di titik-titik posko, sedangkan Dinkes Kota Bandung akan menyuplai sisa kekurangan obat yang diperlukan.
 
“Obat yang biasanya disediakan di posko kesehatan antara lain obat penghilang nyeri, obat penghilang nyeri ulu hati, penurun demam, vitamin, dan P3K,” tambah Herliani.
 
Warga yang akan mudik melalui Kota Bandung bisa mengunjungi posko kesehatan Dinkes Kota Bandung atau telepon ke 119 untuk mendapatkan pertolongan dalam situasi gawat darurat medis.
 
(Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung)
 
]]>