penghargaan – Dinas Kesehatan Kota Bandung https://dinkes.pafikabbandungbarat.id Mewujudkan Bandung kota sehat yang mandiri dan berkeadilan Fri, 18 Nov 2022 06:33:33 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.7.1 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/wp-content/uploads/2020/07/cropped-LOGO-KOTA-BANDUNG-32x32.png penghargaan – Dinas Kesehatan Kota Bandung https://dinkes.pafikabbandungbarat.id 32 32 Dinkes Kota Bandung Raih Peringkat Ke-2 Penanganan TB Terbaik pada TB Summit 2021 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/dinkes-kota-bandung-raih-peringkat-ke-2-penanganan-tb-terbaik-pada-tb-summit-2021/ Thu, 21 Oct 2021 06:38:45 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=3342 Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mendapatkan peringkat ke-2 dalam penanggulangan Tuberkulosis (TB) pada TB Summit 2021 sebagai bentuk apresiasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI terhadap kinerja baik dalam capaian program penanggulangan penyakit TB di masa pandemi, Rabu (20/10/2021) di Hotel Stones Legian, Bali. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara.

Penghargaan yang sama diberikan juga kepada dua dinas kesehatan kota/kabupaten lainnya, yakni peringkat ke-1 diraih oleh Dinkes Kota Tegal dan peringkat ke-3 diraih oleh Dinkes Kabupaten Serang. Selain itu, Kemenkes RI juga memberikan apresiasi terhadap 3 kader TB terbaik yang telah berkontribusi dalam penanganan TB di wilayahnya.

Penyakit TB sudah ada di Indonesia sejak abad ke-8 dan kasusnya masih tetap ada hingga saat ini. Selain itu, Indonesia menempati urutan ke-3 negara dengan pengidap penyakit TB terbanyak di dunia dan menyumbang 2/3 total kasus TB di dunia. Meski tidak terlihat, kasus kematian TB di Indonesia mencapai 98.000 kematian per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam. Angka ini lebih besar daripada kasus kematian akibat covid-19 di tahun 2020.

Oleh sebab itu, pemerintah mencanangkan untuk mengeliminasi penyakit TB di Indonesia pada tahun 2030. Hal ini sejalan dengan capaian SDG’s untuk mengeliminasi penyakit TB di dunia pada tahun 2035 dan bebas TB pada 2050.

Ahyani menyebutkan selama pandemi, kasus TB di Kota Bandung tetap ada namun perhatian pemerintah banyak terserap kepada penanganan covid-19. Meski demikian, ia menyebutkan Dinkes Kota Bandung tetap mempertahankan kinerja terkait penanganan TB, seperti melakukan pelacakan kasus baru, pemantauan konsumsi obat pada pasien, memastikan ketersediaan obat TB tetap ada, serta kinerja-kinerja lain yang terkait. Hal ini menurutnya yang menyebabkan Dinkes Kota Bandung mendapatkan apresiasi dari Kemenkes RI.

“Kita agak kaget juga dapat penghargaan karena kan sebenarnya tidak ada lombanya, tapi ini adalah penilaian yang dilakukan terus-menerus oleh Kemenkes RI sehingga upaya-upaya kita selama ini mendapatkan apresiasi,” jelasnya.

Meski secara nasional kasus TB di Indonesia mengalami penurunan, yakni dari angka 316 kasus per 100.000 populasi per tahun menjadi 301 kasus per 100.000 populasi per tahun, pemerintah perlu tetap waspada dan meningkatkan kinerja dalam menangani kasus TB karena bisa jadi penurunan tersebut disebabkan karena pelacakan kasus yang berkurang karena adanya pandemi covid-19.

“Hal terpenting dalam penanganan TB adalah bagaimana menjadikan angka kesembuhan pasien meningkat dan angka kasus meninggalnya turun,” tambah Ahyani.

Ia menyebutkan bahwa penghargaan ini menjadi motivasi bagi Dinkes Kota Bandung untuk menangani kasus TB, di antaranya dengan melakukan pemetaan kembali sebesar apa kasus TB yang ada di Kota Bandung serta memetakan potensi-potensi pencegahan yang mungkin dilakukan pemerintah dan masyarakat.

“Kita perlu melakukan kampanye dan sosialisasi tentang TB agar masyarakat semakin waspada dan bisa berpartisipasi melakukan pencegahan di sekitarnya. Selain itu, kami juga perlu meningkatkan upaya pelacakan agar kasus TB bisa lebih cepat ditemukan dan ditangani hingga sembuh,” jelasnya.

Di samping itu, komitmen pemerintah pusat untuk mendukung upaya elimininasi TB diwujudkan dengan terbitnya Perpres no. 67 tahun 2021 yang berlaku untuk lintas sektor pemerintah.

Wakil Menteri Kemenkes RI, Dante Saksono Harbuwono menjelaskan tujuan kegiatan TB Summit 2021 ini adalah untuk memperkuat komitmen semua pihak untuk berperan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan TB, menempatkan TB sebagai isu utama dalam setiap sektor di semua tingkatan pemerintah, serta mendorong kelompok masyarakat untuk melakukan upaya-upaya inovatif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit TB.

“Saya berbangga dan terharu terhadap kader TB yang tadi mendapatkan penghargaan. Meski di masa pandemi, mereka tetap bekerja dengan sepenuh hati untuk membantu penanganan TB,” jelasnya.

Ia berharap agar TB Summit menjadikan semua elemen pemerintah memiliki semangat yang sama untuk mencapai target-target yang ditentukan di atas.

(Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung)

]]>
17 Kelurahan dan 2 Kecamatan Raih Piagam Emas ODF https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/17-kelurahan-dan-2-kecamatan-raih-piagam-emas-odf/ Tue, 01 Dec 2020 04:27:00 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=2361 Sebanyak 17 kelurahan dan 2 kecamatan berhasil meraih Piagam Emas Open Defecation Free (ODF) pada Gebyar STBM Stunting sekaligus puncak Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-56 tahun 2020 di Hotel Grand Pasundan, Senin (30/11/2020). Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Wali Kota Bandung, Oded M. Danial dan disaksikan oleh Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, Ketua Forum Bandung Sehat (FBS) Siti Muntamah, Wakil Ketua 1 TP-PKK Kota Bandung, Yunimar, serta Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rita Verita.

Penghargaan tersebut merupakan penghargaan tertinggi dalam penilaian akses sanitasi di suatu wilayah dengan nilai 100% warga di wilayah tersebut sudah terlepas dari perilaku membuang air besar sembarangan. Ketujuh belas kelurahan tersebut merupakan akumulasi wilayah dengan 100% ODF sejak 2015. Sedangkan pada tahun 2020 sebanyak 10 kelurahan baru mendapatkan piagam emas tersebut atas prestasinya dalam mewujudkan 100% ODF di wilayahnya.

Pada 2015 Kelurahan Rancanumpang menjadi yang pertama meraih Kelurahan 100% ODF disusul Kelurahan Cihapit, Citarum, Ciateul, Paledang, dan Manjahlega di tahun 2017. Selanjutnya bertambah Kelurahan Antapani Tengah pada 2019 dan disusul 10 kelurahan pada 2020, yakni Kelurahan Cipadung Kidul, Mekarmulya, Cimincrang, Rancabolang, Cisaranten Kidul, Cisaranten Kulon, Derwati, Cipamokolan, Mekarjaya, dan Sarijadi. Dengan demikian, dua Kecamatan di Kota Bandung otomatis menyandang Kecamatan ODF, yakni Kecamatan Gedebage dan Rancasari.
Selain wilayah tersebut, sebanyak 51 kelurahan lainnya mendapatkan piagam hijau dengan akses sanitasi 70-99,9%, 50 kelurahan mendapatkan piagam kuning dengan akses sanitasi 36-70% dan 33 kelurahan mendapatkan piagam merah dengan akses sanitasi 0-35%. Adapun wilayah yang memiliki progres peningkatan akses sanitasi terbesar di Kota Bandung diraih oleh Kelurahan Cijagra yang awalnya hanya 19% pada 2019 lalu naik menjadi 70% pada 2020 serta Kelurahan Cibaduyut Wetan yang akses sanitasi warganya naik 29,79% dari tahun sebelumnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rita Verita menyampaikan apresiasi kepada pemerintah dan seluruh komponen masyarakat di wilayah tersebut karena sudah berjuang mewujudkan 100% ODF meski dalam kondisi pandemi.

“Kami ingin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya untuk wilayah yang sudah berjuang semaksimal mungkin sampai 100% ODF. Sejatinya di 2020 ini kita menargetkan bisa 100% ODF di seluruh wilayah di Kota Bandung, tapi karena pandemi target ini jadi terhambat. Namun, kita tidak boleh patah semangat. Semoga di tahun 2021 kita bisa 100 persen,” jelas Rita.

Ia juga menyebutkan prestasi ini tidak mungkin tercapai tanpa adanya bantuan dan dukungan dari FBS dan berbagai pihak lainnya yang selama ini turut terjun ke lapangan dalam melakukan edukasi, pemicuan, serta pembangunan akses sanitasi di tengah-tengah masyarakat.

“Mudah-mudahan kegiatan ini dapat menjadi semangat kita untuk mencapai target 2021 Kota Bandung 100% ODF,” tambahnya.
Pada momen tersebut, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial juga turut menyampaikan ucapan selamat serta menekankan kunci keberhasilan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah partisipasi masyarakat. Demikian juga dalam pencegahan dan penanganan stunting.

“Kalau bicara STBM dan stunting di Kota Bandung, kata kuncinya adalah bagaimana kita terus mengajak seluruh komponen masyarakat di Kota Bandung untuk berpartisipasi melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan ini dimulai dari keluarga,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan tugas pemerintah adalah

mengedukasi masyarakat. Jika masyarakat telah teredukasi dan memiliki pemahaman yang sama maka apapun programnya akan berhasil.

“Kita berusaha mencetak mind set masyarakat. Jika STBM dan stunting sudah selesai di Kota Bandung, saya yakin warga Kota Bandung dapat menjadi kontributor peradaban,” kata Oded.
(Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung)

]]>