PolaHidupSehat – Dinas Kesehatan Kota Bandung https://dinkes.pafikabbandungbarat.id Mewujudkan Bandung kota sehat yang mandiri dan berkeadilan Thu, 11 Sep 2025 01:26:05 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.7.1 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/wp-content/uploads/2020/07/cropped-LOGO-KOTA-BANDUNG-32x32.png PolaHidupSehat – Dinas Kesehatan Kota Bandung https://dinkes.pafikabbandungbarat.id 32 32 Dinas Kesehatan Kota Bandung Perkuat Jejaring Eksternal untuk Pertahankan Status Bebas Malaria. https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/dinas-kesehatan-kota-bandung-perkuat-jejaring-eksternal-untuk-pertahankan-status-bebas-malaria/ Wed, 03 Sep 2025 01:42:07 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=4771 Dalam rangka penguatan jejaring program malaria, Dinas Kesehatan Kota Bandung mengadakan pertemuan dalam upaya meningkatkan pengendalian malaria di wilayah Kota Bandung. Acara ini turut di hadiri oleh perwakilan dari Dinas Kesehatan Kota Bandung, Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dan juga TNI. Acara diselenggarakan di Hotel Hemanggini, Rabu (27/08/2025).

Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ibu Ira Dewi Jani. Beliau menekankan “Jejaring eksternal adalah tulang punggung strategi pencegahan malaria. Dengan kolaborasi bersama, kita bisa mendeteksi lebih cepat, merespons lebih tanggap, dan menjaga Kota Bandung tetap bebas malaria”.

Malaria merupakan penyakit menular yang masih menjadi perhatian global. Meskipun Bandung bukan daerah endemis malaria, tetap menimbulkan risiko potensial. Ancaman ini berasal dari tingginya pergerakan penduduk untuk bekerja, menempuh pendidikan, atau berwisata. Akibatnya, risiko penularan tetap ada.

Acara ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas program melalui kerja sama, berbagi informasi dan sumber daya, serta memastikan keberlanjutan upaya pencegahan dan pengendalian malaria secara terintegrasi.  Dengan ini setiap kasus yang terdeteksi dapat ditangani dengan cepat dan tepat. Program ini juga mendorong keterlibatan masyarakat dalam menjaga kesehatan lingkungan, dan meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala malaria.

Harapan Masa Depan

Melalui penguatan jejaring eksternal ini, Dinas Kesehatan Kota Bandung berharap upaya eliminasi malaria dapat semakin kokoh dan berkesinambungan.

  • Membangun sistem deteksi dan respons cepat untuk kasus malaria dengan membangun jaringan eksternal kolaboratif yang aktif.
  • Meningkatkan pelacakan penyakit di tingkat kecamatan dan fasilitas kesehatan.
  • Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam edukasi dan deteksi dini untuk pencegahan berkelanjutan.

Dalam program ini pemerintah, melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung, berkomitmen untuk menjaga Bandung bebas malaria. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan upaya pencegahan, deteksi dini, manajemen kasus, dan sistem surveilans terpadu. Program ini juga mendukung tujuan nasional Indonesia Bebas Malaria, karena Bandung merupakan pintu gerbang utama perpindahan penduduk antarwilayah.

(Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung)

]]>
Pertemuan Koordinasi dan Validasi Data Pengobatan ARV bagi ODHIV https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/pertemuan-koordinasi-dan-validasi-data-pengobatan-arv-bagi-odhiv/ Tue, 02 Sep 2025 01:06:05 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=4755 Dalam rangka memperkuat upaya Pencegahan HIV di Kota Bandung, Dinas Kesehatan Kota Bandung mengadakan Rapat Koordinasi dan Validasi Data Pengobatan Antiretroviral (ARV). Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan HIV, manajer program HIV, tenaga kesehatan, dan perwakilan dari komunitas. Penyelenggaraan program ini berfungsi sebagai platform strategis untuk berbagi perspektif, memperkuat kolaborasi lintas sektor, dan memastikan ketersediaan data yang valid terkait pengobatan ARV acara diselenggarakan di Hotel Arion Suite Jl. Otto Iskandar Dinata No.16, Pasir Kaliki, Kota Bandung, Rabu ( 06/08/2025 )

HIV masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan perhatian serius. Kota Bandung merupakan salah satu wilayah dengan jumlah kasus HIV yang tinggi di Jawa Barat. Memberikan terapi ARV merupakan langkah penting dalam mengurangi penyebaran virus, meningkatkan kualitas hidup bagi orang yang hidup dengan HIV, dan mencegah penularan lebih lanjut.

Adanya tujuan program ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya terkait, seperti validasi data. Program ini bertujuan untuk mengumpulkan data pengobatan ARV dari semua fasilitas kesehatan guna memastikan akurasi, ketepatan waktu, dan konsistensi yang lebih baik.

Program ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan dalam layanan ARV. Tantangan tersebut meliputi kepatuhan pasien, ketersediaan obat, dan pelaporan rutin, mengembangkan strategi keberlanjutan guna meningkatkan cakupan layanan ARV dan kualitas perawatan bagi orang yang hidup dengan HIV.

Dalam sambutannya, Ira Dewi Jani, perwakilan dari Dinas Kesehatan Kota Bandung menekankan bahwa keberhasilan pengobatan HIV tidak hanya bergantung pada ketersediaan ARV, tetapi juga pada kepatuhan pasien dan kualitas data yang dilaporkan. Data yang valid merupakan dasar untuk perencanaan. Koordinasi yang kuat adalah kunci keberlanjutan program.

Perwakilan dari komunitas pendukung ODHIV juga mengucapkan terima kasih atas forum ini. Forum ini menyediakan ruang bagi masyarakat sipil untuk membantu memastikan bahwa ODHIV mendapatkan layanan berkualitas yang adil dan setara.

Dinas Kesehatan Kota Bandung berharap kegiatan ini dapat menghasilkan:

• Data ARV yang lebih akurat untuk membantu perencanaan logistik obat.

• Pelayanan yang lebih luas dengan memperkuat peran puskesmas dalam distribusi ARV.

Pertemuan ini menegaskan bahwa upaya pencegahan HIV tidak dapat dikelola oleh satu pihak saja. Tetapi diperlukan kerja sama antara pemerintah, fasilitas kesehatan, dan masyarakat luas.

Dengan koordinasi dan validasi data ini, Dinas Kesehatan Kota Bandung, yakin bahwa layanan ARV akan merespons dengan lebih baik, data pengobatan akan lebih jelas, dan orang yang hidup dengan HIV akan memiliki jaminan yang lebih baik atas hak mereka untuk hidup sehat, produktif, dan bermartabat.

( Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung )

]]>
Investasi Sehat Jangka Panjang: Dinkes Kota Bandung Gelar Program Pengendalian (GGL) untuk Tekan Angka Penyakit Tidak Menular https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/investasi-sehat-jangka-panjang-dinkes-kota-bandung-gelar-program-pengendalian-ggl-untuk-tekan-angka-penyakit-tidak-menular/ Wed, 27 Aug 2025 03:27:19 +0000 https://dinkes.pafikabbandungbarat.id/?p=4632 Dinas Kesehatan Kota Bandung secara resmi meluncurkan Program Pengendalian Gula, Garam, dan Lemak (GGL) untuk membantu kasus penyakit tidak menular (PTM) di masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dampak konsumsi berlebihan GGL yang berlebihan terhadap kesehatan. Selain itu, program ini juga mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi makan yang lebih sehat. Dengan program ini dilakukan forum Group Discussion Lintas Sektor tentang Program Pengendalian Gula, Garam, dan Lemak di Hotel UTC Dago Kota Bandung, Rabu ( 06/08/2025 ).

Tujuan program ini merupakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya yang terkait dengan konsomsi berlebihan gula, garam, dan lemak, terutama bagi anak-anak usia sekolah.

Program ini merupakan sasaran utama program ini, menjelaskan tentang takaran konsumsi GGL berdasarkan standar kesehatan. Selain itu program ini mendorong perubahan gaya hidup sehat dan seimbang dikalangan masyarakat, yang dapat mengurangi prevalensi penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung di Kota Bandung.

” Program ini memberikan informasi kepada tentang asupan takaran konsumsi GGL yang dianjurkan, yaitu maksimal 4 sendok makan gula, 1 sendok teh garam, dan 5 sendok makan lemak per orang per hari. ” kata Ira Dewi Jani

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Ira Dewi Jani, menyatakan bahwa program ini merupakan langkah penting dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya membatasi konsumsi GGL. Peningkatan kasus PTM merupakan masalah serius. Melalui program ini, kami bertujuan untuk medorong seluruh masyarakat agar lebih sadar akan pilihan yang mereka konsumsi. Mengelola asupan GGL adalah kunci untuk hidup lebih sehat.

Ia menegaskan bahwa intervensi pada usia dini sangat penting. Anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan terhadap konsumsi GGL berlebih. Kebiasaan makan yang buruk di masa kanak-kanak akan memiliki dampak jangka panjang, meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan hipertensi saat mereka dewasa.

“Setiap porsi makanan yang kita berikan kepada anak-anak adalah investasi untuk masa depan mereka. Mari pastikan mereka tumbuh sehat dan cerdas, jauh dari risiko penyakit yang disebabkan oleh kebiasaan pola makan yang buruk” kata Ira Dewi Jani

Melalui Forum Group Discussion Lintas Sektor berharap Program Pengendalian GGL berupaya untuk berkomitmen sebagai bagian dari visinya untuk Kota Sehat. Dinas Kesehatan Kota Bandung berharap program ini akan mendorong masyarakat untuk membuat pilihan yang lebih baik terkait gizi mereka, membantu mereka menghindari penyakit tidak menular. Langkah kecil ini dapat secara signifikan meningkatkan kesehatan keseluruhan warga Bandung

( Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung )

]]>